Sapa Siswa -Siswi SMA di Buleleng, Gubernur Koster Beri Motivasi Untuk Kerja Keras Kejar Cita-Cita

Gubernur Bali Wayan Koster, mengajak generasi muda untuk tatap semangat mengejar cita-cita. Meskipun semisal kondisi perekonomian keluarga tidak mendukung. " Adik-adik bisa mengikuti jalan hidup saya. Dalam kondisi susah pun bisa jalan baik mencapai keberhasilan. Apalagi Sekarang negara sudah memberikan perhatian penuh pada pendidikan. Gak ada lagi alasan tidak sekolah," kata Gubernur Bali dalam Kunjungan Ke SMAN 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng bertajuk 'Gubernur Menyapa' pada Senin (21/8) pagi.

Singaraja, insertbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster, mengajak generasi muda untuk tatap semangat mengejar cita-cita. Meskipun semisal kondisi perekonomian keluarga tidak mendukung. ” Adik-adik bisa mengikuti jalan hidup saya. Dalam kondisi susah pun bisa jalan baik mencapai keberhasilan. Apalagi Sekarang negara sudah memberikan perhatian penuh pada pendidikan. Gak ada lagi alasan tidak sekolah,” kata Gubernur Bali dalam Kunjungan Ke SMAN 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng bertajuk ‘Gubernur Menyapa’ pada Senin (21/8) pagi.

Gubernur Koster di hadapan ratusan siswa-siswi Buleleng juga mengatakan, Generasi muda sekarang tinggal berpikir untuk belajar dengan baik, karena beasiswa, fasilitas pendidikan dan SDM sudah dipersiapkan oleh pemerintah. ” adik-adik tinggal rajin belajar. Gak perlu pikir cari duit. Jadi juara, hormat pada guru, orang tua dan leluhur. Belajar dengan tuntunan mereka.supaya jadi anak yang baik.,” Katanya. “
Termasuk saya carikan beasiswa Indonesia maju dan saya dapet alokasi paling banyak di Bali. Walau kecil Bali dapstnya banyak karena saya lobi ke pusat. Makanya saya pesan agar aduk-adik jadi akan jadi orang yang lebih bagus dari saya. Lebih maju matang dan bersaing dengan persaingan ketat global kedepan. Sehingga Bali akan bisa maju, dalam menghadapi tantangan permasalahan dunia,” kata Gubernur Bali lagi.

Pria asal Sembiran Kabupaten Buleleng ini juga mengatakan telah tuntas menyusun konsep haluan Pembangunan Bali 100 tahun kedepan agar Bali tidak menghadapi masalah tidak terkontrol dan generasi penerus bisa terus eksis berkelanjutan kedepan. ” Bali satu satunya yang punya konsep seperti ini. Saya susun dengan menjabarkan warisan leluhur Bali, tidak gunakan text books luar negeri. Ajaran di Bali kaya sekali, disini semua ilmunya. Saya bangun semua dari kearifan lokal Bali,” tandas Ketua DPD PDIP Bali ini. ” Lima tahun ini mulai terasa bangkit kembali aura dan taksunya. Sehingga jadi daya tarik Indonesia dan dunia. Pesan saya jadilah anak baik berprestasi, bercita cita, punya harapan membangun kedepan. Disiplin dan kerja keras. Dunia makin ketat dan tidak bisa dengan cara biasa hadapinya harus luar bisa. Tapi jangan lupakan budaya kita,” imbuhnya.

Gubernur juga mengungkapkan dirinya sudah sejak lama ingin bertatap muka, berkunjung ke SMAN 1 Singaraja. ” Karena saya lulus disini. Lulus tahun 1981 jadi Saya nostalgia sedikit. Dulu Hanya satu SMA negeri dan saya Bersyukur sekali bisa masuk diterima di SMAN 1 Singaraja. saya masih ingat, Gedungnya seperti apa lantai 3 ada besinya dan saya ikuti pendidikan dengan baik,” katanya bernostalgia. ” Saya berasal dari keluarga dibawah kemiskinan. Negatif malah. Saya bersyukur bisa lulus dengan baik di SMA ini dan ketika sekolah disini banyak kenangan yang bagus sekali dan tak terlupakan. Saya juga pecinta seni dan saya penabuh ketika bersekolah disini,” katanya.

Lebih jauh Gubernur Koster menceritakan dirinya yang dijuluki jagoan matematika dengan nilai yang tidak pernah kurang dari 8 untuk ilmu pasti termasuk fisika, kimia dan biologi. Karena kegemarannya dalam belajar, mantan anggota DPR RI ini mengatakan waktu sekolah dulu, materi pelajaran sudah ia selesaikan di rumah. ” Belajar sampai malam tiap hari. Jadi saya Sekolah cuma duduk-duduk aja. Tidak ngikutin lagi. Saya sudah lebih dulu tahu. Sehari sebelumnya saya sudah belajar,” jelasnya sambil menjelaskan bahkan dirinya seringkali jadi asisten guru.

Bahkan dijelaskannya lagi, Pada saat duduk di Kelas 1 SMA ia sudah belajar tes masuk perguruan tinggi yakni perintis 1 dan perintis 3.Hal tersebut pula yang mengantarkan pria yang sempat menjadi peneliti ini untuk lulus dengan baik dan diterima masuk Institut Teknologi Bandung jurusan matematika selain diterima juga di kedokteran Universitas Udayana. ” Waktu saya mau kuliah ke ITB gak ada yang akan membantu. Jadi saya nekat ke Bandung. Karena orang tua saya ‘gak mampu. Maka saya dari awal ancang ancang harus sambil kerja di ITB. Karena saya jagoan matematika saya langsung pasang iklan guru privat. Saya ajar orang -orang kaya di Bandung,” katanya.

Hasilnya, Gubernur Koster bisa mengumpulkan hingga 80 ribu rupiah sebulan dan bisa membantu pendidikan adik-adiknya di kampung halaman karena biaya hidup di Bandung hanya 30 ribu rupiah sebulan. ” Di ITB itu masuk susah, keluar (lulus,red) juga susah. Syukurnya saya ikuti kuliah dengan cukup baik. Saya juga gabung kegiatan kemahasiswaan jasi aktivitis. Banyak senior saya adi duta besar, tokoh hukum ,kemanusiaan ,demokrasi dan pejabat. Ada menteri PPN. Lalu menteri Kelautan Trenggono teman seangkatan saya. Ada Sesneg Pramono Anung, ada Mnteri ESDM. Makanya sekarang lebih mudah.

Karir politik Gubernur Koster mulai ‘ dipaksa’ jadi DPR, oleh Pramono Anung. Maju pada tahun 2004 dengan melepas posisi sebagai PNS. Sedangkan tahun 2009, dengan sistem suara terbanyak memperoleh 185.901 suara atau yang Terbanyak di Bali dan nomor 7 nasional. Lalu tahun 2014 suaranya naik lagi menjadi 260.363 alias nomor satu di Bali, dan nomor 3 nasional.

Semasa di DPR RI menurut Gubernur Koster yang nomor satu diperjuangkan adalah rancangan UU tentang Guru. ” Di tangan saya lahir UU guru dan dosen. Ada sertifikasi dan tunjangan profesi. Kepala sekolah juga dapat tunjangan dari kebijakan gubernur. Karena gubernur orang pendidikan. Di Komisi 10 DPr RI saya buat BOS, supaya pengalaman orang miskin kayak saya tidak terjadi. Mau sekolah Tidak ada yang ngurusin. Kalau mentok mangkrak (putus sekolah,red) sudah. Saya bikin kebijakan meringankan orang tak mampu. Beasiswa dan sebagainya. Pendidikan di Indonesia saya dorong maju. Sekarang lebih baik,” urai Gubernur.

Dan Setelah tiga periode menjadi anggota DPR RI, maka Gubernur melanjutkan baktinya dengan mendapat tugas jadi gubernur. ” Saya memang maju dengan keyakinan penuh, bukan hanya calon tapi harus jadi gubernur. Harus pasti, kalau ragu tidak usah. Jadilah saya dilantik 5 September 2018,” tukasnya.

Selama periode pertama kepemimpinannya sebagai Gubernur, untuk Buleleng ia mengungkapkan telah membangun shortcut Denpasar -Singaraja yang Sekarang sudah tuntas titik 3, 4, 5, 6 ,7a 7b,7c, 7d dan 7e.” Akan berlanjut terus, sampai titik 10 tapi saya tambah 11 san 12.2026 selesai. Sehingga Singaraja Denpasar tidak lagi mules di jalan. Jadi Menikmati jalan dan jauh lebih cepat sekarang. Anggaran sudah 700 miliar lebih. 500 miliar rupiah dari Kementerian PUPR. Baru bisa terwujud sekarang karena Gubernurnya bisa bergaul dengan menterinya,” tandas Koster.
Juga untuk Buleleng, Gubernur Bali juga mengatakan sedang membangun Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali. ” Tower ini Lebih hebat dari menara Eiffel. Lebih lengkap. Kalau selesai orang pasti ramai kesana. 1.636 m total tingginya. Ada planetarium , restoran putar jembatan kaca dan gondola. Lengkap. Kalau di Paris menara Eiffel sudah 300 tahun orang tak pernah sepi. Tapi itu masa lalu. Masa depan itu Turyapada Tower yang Karya anak lulusan SMAN 1 Singaraj,” katanya disambut tepuk tangan ratusan siswa yang hadir.

Belum lagi Koster menyampaikan penataan kawasan Pura Agung Besakih yang sekarang rapi dan bagus.
Juga dibangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung yang akan jadi fasilitas seni budaya yang termegah di dunia. Komplek bangunan utamanya akan mulai dibangun Desember tahun ini dan tahun 2025 ditargetkan selesai. Luasnya mencapai 326 hektar dengan anggaran pembangunan Rp 2,5 Triliun.

Menutup uraiannya, Gubernur Koster mengingatkan pula Perubahan demografi.di Bali dimana tingkat pertumbuhan penduduk sekarang angkanya di 0,01 persen. Sedangkan Populasi orang asli Bali adalah 79 persen dimana sisanya adalah pendatang. ” Dari populasi ini Anak anak sekolah yang pakai nama Bali depannya Putu,Gede, Wayan 39 persen. Made, Kadek, Nengah 36 persen. Nyoman Komang 18 persen dan Ketut hanya 6 persen. Sedikit dan terus menurun dan kalau dibiarkan Ketut punah. KB ternyata terlalu berhasil. Maka saya mendorong hentikan KB dua anak, jadi KB berencana dan berkualitas,” urai Gubernur.

Jika terus berjalan maka penyandang nama Nyoman, Ketut hilang dan pertumbuhan penduduk menurun, Maka Bali bisa seperti Singapura yang sekarang defisit penduduk. ” Jangan sampai begitu di Bali , Saya sudah bicara dengan BKKBN hentikan itu. Jadi rencanakan 4 anak. Harus diperhatikan juga angka fertilitas ibu yang juga menurun terus. Makin menurun penduduk Bali. Siapa nanti diajak mebanjar, ngelawar? Hati hati. Bali sudah kecil, KB 2 anak berhasil makin sedikit penduduk. Bisa dikuasai pendatang kita.
Sekarang masuk SD namanya hampir tak ada Ketut. Karena itu Ketut harus dijaga baik. Nanti saya akan beri insentif untuk Ketut dan Nyoman. Ditanggung sekolahnya dan sebagainya. Mari selamatkan Ketut,” kata Gubernur.

Selain sesi menyapa siswa -siswi yang berasal dari seluruh SMA/SMA se-kabupaten Buleleng, Gubernur Koster juga berkesempatan memberikan kuis kepada sejumlah siswa-siswi. Mereka ditantang menyelesaikan soal matematika dan menjawab pertanyaan seputar program unggulan pemerintah provinsi Bali. Nampak hadir dalam kesempatan tersebut, PJ Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana serta Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali IGN Boy Jayawibawa.

Shares: