Gubernur Koster Memotivasi Peserta Festival Anggrek Internasional

Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menyambut kedatangan peserta Festival Anggrek Internasional yang berasal dari 36 Provinsi di Indonesia dan dua negara sahabat yaitu Singapura dan Thailand di Jayasabha pada Sabtu (Saniscara Paing Klawu) 6 Mei 2023.

Wayan Koster Nilai Anggrek Memiliki Potensi Ekonomi dan Berperan Penting Menambah Luas Tutupan Hutan

DENPASAR, insertbali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menyambut kedatangan peserta Festival Anggrek Internasional. Pserta yang berasal dari 36 Provinsi di Indonesia dan dua negara sahabat yaitu Singapura dan Thailand di Jayasabha pada Sabtu (Saniscara Paing Klawu) 6 Mei 2023.

Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dalam sambutannya mengapresiasi Festival Anggrek Internasional yang untuk kali pertama di Pulau Dewata. Setelah melihat secara langsung beragam anggrek di pameran, Saya baru mengetahui kalau bunga ini memiliki jenis yang begitu banyak. “Ini kekayaan alam yang luar biasa dan berkaitan erat dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Salah satu prioritas kita adalah bidang pertanian. Di dalamnya termasuk berbagai jenis tumbuhan, termasuk anggrek,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Oleh sebab itu, Gubernur Bali sangat mendukung Festival Anggrek Internasional ini berlangsung di Pulau Bali. Dimana untuk kali ini berlangsung di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar dari tanggal 4 s/d 14 Mei 2023. “Setelah melihat banyaknya ragam bunga ini, Saya berkeyakinan Bali masih menyimpan jenis anggrek tersembunyi. yang saat ini belum kita temukan,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini sembari memberikan tugas kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketananan Pangan Provinsi Bali bersinergi dengan Kepala Dinas
Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali untuk melakukan penelusuran terhadap jenis anggrek baru yang mungkin tersembunyi di kawasan hutan. Karena saat ini di Bali baru ada 30 jenis anggrek, dan Saya meyakini masih ada jenis anggrek lainnya atau tanaman endemik Bali.

Manfaat Anggrek

Gubernur Bali menjelaskan tentang beragam manfaat anggrek. Selain bisa menikmati keindahannya dan pemanfaatannya untuk dekorasi, anggrek juga menjadi bagian penting dalam upaya menambah luas tutupan hutan. Di mana, saat ini Daerah Bali masih berjuang memenuhi syarat tutupan hutan minimum 30 persen dari luas daratan. “Saat ini luas tutupan hutan kita 26 persen lebih, jadi masih harus bekerja keras untuk mengejar 4 persen lagi. Tutupan hutan yang dimaksud di sini bukan hanya pohon tinggi, tetapi termasuk semua jenis tanaman termasuk anggrek. Kalau anggrek, tidak hanya membuat hijau, tapi juga indah,” tutur Wayan Koster seraya menyebutkan upaya ini juga berkaitan erat untuk membangun alam Bali menjadi semakin sehat dan berkualitas. Makin banyak tanaman, udara ini akan semakin bersih dan kualitas udara makin baik dan sehat.

Gubernur Wayan Koster menyampaikan tumbuhan anggrek memiliki potensi yang besar. “Anggrek tampil di mana-mana, selalu menghiasi dekorasi di setiap acara. Apalagi di Jayasabha, stri Saya (Ny. Putri Koster) menghiasi ruang tamu Jayasabha dengan anggrek, bahkan kalau ada acara di tempat lain atau Pemerintah Provinsi Bali mendapat undangan, Kita mengirim bungga anggrek juga ke tempat itu, sehingga sekarang Kita lebih teliti ternyata anggrek ini ada lokal dan luar,” jelasnya seraya berharap anggrek lokal Bali harus berkembang di Pulau Bali.

Upaya Hulu hingga Hilir

Festival Anggrek Internasional ini menjadi suatu wahana untuk mendorong dan memotivasi pengembangan dan pemberdayaan anggrek dari hulu hingga hilir. Secara simultan, upaya di hulu harus terlaksana berbarengan dengan di hilir. Di hulu, Kita terus berupaya mencari, menemukan, dan mengembangkan jenis anggrek yang baru. Sementara di hilir bisa bermanfaat sebagai sumber perekonomian bahkan menjadi industri anggrek. “Keduanya dari hulu dan hilir harus jalan, jangan hanya asyik pada bisnis anggrek, namun meninggalkan hulunya atau tidak mengembangkan anggrek secara lebih serius. Kalau kita asyik berdagang saja, tidak mengembangkan hulunya, lama-lama anggrek ini bisa habis dan tidak berkembang,” tegas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Ketua DPD PAI Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mendapat apresiasi dan ucapan terimakasih dari peserta Festival Anggrek Internasional yang telah menjamu dengan hidangan kuliner tradisional khas Bali.

Shares: