Buka Lokasabha XII MGPSSR, Gubernur Koster Ajak Pesemetonan Jaga Adat dan Keutuhan Bali

Badung – Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi membuka Lokasabha XII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) dengan pemukulan gong yang berlangsung di Ruang Pertemuan Kertha Gosana, Puspem Badung, Minggu (21/12).

Lokasabha XII MGPSSR merupakan pertemuan besar tingkat provinsi yang menjadi forum strategis konsolidasi pesemetonan Pasek dalam mendukung pembangunan Bali sekaligus menjaga kelestarian adat, budaya, dan kearifan lokal Bali.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster yang didampingi Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta selaku Ketua MGPSSR menegaskan bahwa keberadaan MGPSSR memiliki peran dan dampak positif yang sangat besar bagi Bali. Ia menyampaikan bahwa dirinya selalu berupaya hadir dalam setiap Lokasabha. Karena forum ini menjadi ruang dialog penting antara pesemetonan dan pemerintah daerah.“Pesemetonan menunjukkan bhakti kepada kawitan. Ini menjadi tanggung jawab moral generasi penerus atau warih. Untuk melanjutkan warisan para penglingsir, baik secara sekala maupun niskala,” ujar Koster.

Bali Jadi Rebutan, Solidaritas Masyarakat Harus Diperkuat

Gubernur Koster menekankan pentingnya solidaritas dan kekompakan masyarakat Bali di tengah meningkatnya perhatian dan berbagai kepentingan terhadap Pulau Dewata.“Bali menjadi rebutan karena keindahannya dan daya tariknya bagi dunia. Ada kepentingan agama, budaya, ekonomi, hingga politik. Ada yang bertujuan baik, tetapi ada juga yang berdampak buruk. Kita tidak boleh lengah,” tegasnya.

Ia juga secara tegas menyatakan penolakannya terhadap keberadaan sampradaya asing yang dinilai dapat merusak tatanan sosial dan spiritual Bali. Menurutnya, toleransi terhadap praktik menyimpang berpotensi memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.“Saya sebagai Gubernur tegas, tidak bisa menerima sampradaya asing yang merusak tatanan Bali. Kritik dan bully silakan, tetapi saya ingin menjaga serta meneruskan adat dan budaya Bali secara utuh,” kata Koster.

Pembangunan Bali Era Baru dan Haluan 100 Tahun

Dalam arah kebijakan pembangunan, Koster kembali menegaskan komitmennya menjalankan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru. Ia menyampaikan bahwa Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun telah disiapkan dan direncanakan akan diresmikan pada 22 Oktober 2025.“Tanpa haluan yang jelas, Bali bisa terombang-ambing. Karena itu saya ngrastiti bhakti sekala dan niskala agar Bali tetap eksis, berdaya saing, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” jelasnya.

Kendalikan Alih Fungsi Lahan dan Toko Modern

Gubernur Koster juga menyinggung kebijakan strategis terkait pengendalian alih fungsi lahan serta pembatasan izin toko modern berjejaring. Kebijakan ini bertujuan melindungi sumber pangan lokal dan keberlangsungan warung tradisional.“Satu toko modern bisa mematikan sekitar 30 warung. Kita batasi, bukan memberangus, dengan tidak memberikan izin baru,” tegasnya.

Peran Strategis Semeton Pasek

Menurut Koster, Lokasabha XII MGPSSR memikul tanggung jawab besar dalam menjaga masa depan Bali. Ia mengajak seluruh Semeton Pasek untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan Bali yang berlandaskan adat, budaya, dan kearifan lokal.

Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Bangli, Wakil Bupati Karangasem. Serta Anggota DPR RI Dapil Bali I Ketut Kariasa Adnyana dan I Nyoman Partha.

Koster Ngayah Total untuk Bali

Menutup sambutannya, Gubernur Koster memohon doa restu agar dirinya bersama Wakil Gubernur Giri Prasta pada periode kedua kepemimpinan dapat menjalankan tugas dengan optimal.“Saya menyiapkan diri ngayah total, lascarya. Astungkara, semoga Lokasabha XII MGPSSR menghasilkan keputusan penting yang memargi antar rahayu bagi Bali,” pungkasnya.

Dalam laporan panitia, tercatat sebanyak 1.280 peserta hadir dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, perwakilan MGPSSR pusat, serta unsur pemerintah daerah. Agenda utama Lokasabha XII MGPSSR meliputi pertanggungjawaban pengurus sebelumnya dan pemilihan ketua baru.

Bali Fashion Trend 2025 Hadirkan 12 Brand Inkubasi Terpilih dari Program EKRAF Indonesia

Shares: