Mengenal Tradisi Mesuryak di Bali, “Hujan Uang” saat Perayaan Kuningan

tradisi mesuryak - upacara mesuryak

INSERT BALI, Tabanan – Di Desa Bongan, Tabanan Bali, masyarakat setempat mempunyai tradisi unik yang dinamai Mesuryak. Bukan sekadar upacara untuk bersenang-senang dengan hujan uangnya, tradisi ini hadir sebagai wujud hormat dan cinta terhadap para leluhur mereka.

Bagi kamu yang berencana liburan ke Tabanan, yuk, kenali lebih dekat tradisi ini lebih dulu. Jika tertarik, kamu bisa memasukkan tradisi ini ke dalam daftar destinasi wisata nanti!

Sejarah Singkat Tradisi Mesuryak dan Maknanya

apa itu mesuryak - warga bali sedang melaksanakan mesuryak
Warga Bali sedang melaksanakan Tradisi mesuryak

Pertanyaan pertama yang terlintas di benakmu mungkin saja, “Apa itu Tradisi Mesuryak?”

Pada dasarnya Mesuryak adalah upacara adat yang sangat penting bagi penduduk Desa Bongan Gede. Upacara ini bertujuan untuk memberikan penghormatan terakhir sekaligus rasa syukur pada leluhur yang sudah menghadiahkan mereka kehidupan.

Sebab, selama prosesi tradisi ini berlangsung, para penduduk dapat menghadiahkan leluhur dengan bekal agar kembali secara damai menuju surga.

Selama berlangsungnya acara ini, masyarakat juga dapat mempererat kebersamaan sesamanya sekaligus berperan aktif untuk memelihara warisan budaya setempat.

Dari budaya ini, kamu bisa menemukan nilai spiritual dan budaya yang kuat, yang terlihat dari masih eksisnya tradisi tersebut hingga hari ini.

Dalam sejarahnya, Mesuryak sudah dilakukan turun-temurun oleh penduduk setempat. Namun, tidak diketahui kapan awal mula dan siapa pencetus tradisi ini.

Biasanya, masyarakat melakukan tradisi ini di Hari Raya Kuningan atau sepuluh hari sesudah Galungan. Melalui upacara ini, diharapkan bahwa setiap leluhur mereka bisa balik ke nirwana dengan tenang, usai turun ke dunia ketika perayaan galungan.

Prosesnya berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 12.00 WITA saja. Masyarakat bahwa sesudah pukul dua belas siang, para leluhur mereka telah kembali surga.

Pada zaman dulu, penduduk memakai uang kepeng dalam tradisi ini. Namun dengan perubahan zaman, akhirnya sekarang  menggunakan uang kertas maupun uang logam. Siapa pun bisa ikut serta selama prosesi ini, mulai dari anak-anak, dewasa, lansia, pria, hingga perempuan.

Tata Acara Tradisi

Tradisi Bali mesuryak - tata cara mesuryak
Tata cara Mesuryak

Berikut adalah rangkaian acara Tradisi Mesuryak:

  1. Penduduk yang berdoa di rumah masing-masing. 
  2. Setelah itu, mereka akan menuju Pura Merajan atau pura milik keluarga, kemudian ke Pura Kahyangan Tiga.
  3. Selanjutnya, di antara pukul 9-12 siang, para keluarga yang ikut serta dalam tradisi ini akan mempersiapkan sesajen di depan pintu rumahnya. Proses ini dikenal sebagai banten pengadegan, dengan isian berupa telur, nasi, serta uang kepeng atau pis bolong.
  4. Jika sembahyang telah selesai dilakukan, maka penduduk desa barulah mulai melakukan tradisi inti mereka. Caranya adalah dengan melemparkan uang kertas dan logam ke atas udara. Nantinya penduduk desa yang hadir akan saling berebut untuk memperoleh uang-uang tersebut. 

Selain uang, dalam tradisi ini penduduk juga memperebutkan sesajen yang ada. Meski namanya “memperebutkan”, namun prosesi yang dilakukan masyarakat lokal ini bebas dari kericuhan atau pertikaian, karena terikat dengan tujuan dan makna Mesuryak itu sendiri.

Karena itulah, selama pelemparan uang kamu akan melihat wajah-wajah cerita yang penuh suka cita. Untuk memeriahkan suasana, kamu juga pasti akan mendengar sorak-sorai peserta atau dari penonton.

Dari sini jugalah, masyarakat bisa semakin mengenal dan akrab sebagai penduduk Desa Bongan Gede.

Melihat makna dan keseruan Mesuryak, tampaknya kamu harus ikut menyaksikan tradisi ini ketika liburan di Bali jika bertepatan dengan Galungan, bukan? Yuk, segera rencanakan liburanmu ke Bali!

Shares: