
Nusa Penida Perlu Perbaikan Infrastruktur Dasar
Nusa Penida, insertbali.com – Anggota DPRD Dapil Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Made Satria belum lama ini melaksanakan Parikrama dalam masa reses untuk menyerap Aspirasi Masyarakat. Pelaksanaan parikrama tersebut secara maraton mulai tanggal 7-10 September 2023 oleh Anggota DPRD Klungkung asal Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida tersebut di Banjar Saren Desa Batumadeg , dan Banjar Jurang Pahit Desa Kutampi , Nusa Penida, Sabtu 9 September 2023.
Made Satria mengatakan, Ada beberapa persoalan urgen yang masyarakat sampaikan, Terkait pembangunan di wewidangan Banjar Adat Saren khususnya dan Nusa Penida antara lain
Permohonan Pengaspalan Ruas Jalan dari permukiman menuju Obyek Wisata Saren Cliff Point sepanjang +- 2 KM, Renovasi Pembangunan Balai Pertemuan / Wantilan yang sudah tidak bisa berfungsi lagi karena sudah rusak berat hingga Renovasi Pembangunan Penyengker dan Pelinggih di Pura Subak Mujaning Tirta Sari br. Saren.
Selain itu, terdapat pula Mohon Pelebaran Jalan – Jalan Induk di Nusa Penida yang masih sempit, sehingga sangat sulit untuk mobil papasan. ” Hal ini sangat penting mengingat lalu lintas di Nusa Penida dengan berkembangnya pariwisata jalan-jalan krodit dan saban hari terjadi kemacetan, terutama di sekitar pelabuhan dan jalur-jalur menuju destinasi wisata,” jelas Satria. ” Juga ada permohonan beton kurus bahu kanan kiri jalan untuk semua jalan yg ada di Nusa Penida,” imbuhnya lagi.
Ketersedian Air Bersih dan Listrik
Selain infrastruktur, Satria juga mendapatkan masukan untuk perbaikan saluran air bersih, agar Air PDAM di Nusa Penida mengalir sampai ke rumah tangga. ” Karena air bersih menjadi kebutuhan pokok keseharian cukup menjadi barang langka, dan untuk memenuhi kebutuhan sektor lainnya seperti pariwisata , pertanian, dan peternakan,” tandasnya.
Selanjutnya, Made Satria juga mendapatkan aspirasi dari masyarakat Banjar Jurang Pahit Desa Kutampi antara lain bahwa Kec. Nusa Penida yang memiliki 3 pulau kecil merupakan sumber PAD terbesar bagi Kab. Klungkung dan potensial untuk terus meningkatkan PAD sangat besar & memungkinkan. Apabila semua potensi yang ada di Nusa Penida tergarap dengan baik dan optimal.
“Namun pembangunan yang terealisasi di Nusa Penida tidak berbanding lurus dgn potensi yang ada, tidak begitu signifikan terutama pembangunan bidang infrastruktur dasar saja masih belum layak dan belum memadai seperti jalan , air dan listrik , Jalan masih sangat sempit dan rusak,” ungkapnya. ” Air juga masih belum merata mengalir ke rumah-rumah penduduk bahkan ada warga yang belum tersentuh dan listrik pun masih terjadi pemadaman karena kekurangan suplai daya,” tambahnya lagi.
Perlu Penataan Kawasan Objek Wisata
Begitu pula sumber daya alam seperti spot-spot pariwisata juga menurut aspirasi masyarakat belum tertata baik, masih natural yang sangat membahayakan bagi para wisatawan yang berkunjung menikmati destinasi wisata yang ada. ” Ada juga bangunan-bangunan pariwisata yang mayoritas belum berizin , sektor pertanian dan perikanan yg belum tergarap optimal , dan lainnya.
Karenanya ke depan mesti menjadi PR utama agar menjadi skala prioritas untuk dituntaskan adalah pembangunan infrastruktur dasar agar sesuai kebutuhan, ” kata pria kelahiran Nusa Penida ini.
Menurut Satria, masih amburadul dan belum jelasnya pencatatan aset-aset yang menjadi aset daerah yang belum terlaksana sesuai prosedur yg benar, agar perlu mendapat perhatian. “Sehingga kedepannya semua fasilitas umum yang menjadi aset daerah bisa tercatat dan memenuhi prosedur yang sepatutnya. Agar bisa terhindar dari masalah di kemudian hari” ujar Satria.
Evaluasi Pertumbuhan Ekonomi
Selain itu, sebagian masyarakat juga menilai adanya program pasar murah oleh pemerintah tidak menyentuh tidak berdampak pertumbuhan ekonomi bagi rakyat setempat, sehingga perlu dievaluasi kembali pelaksanaannya. ” Jadi seharusnya merangkul dan melibatkan langsung pedagang-pedagang lokal menengah ke bawah, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung semua pihak,” tandasnya.
“Bahan-bahan kebutuhan pokok atau material yang ada di pasar murah tersebut datang dari luar, sehingga yang mendapat keuntungan itu hanya pedagang / supplier dari luar , bahkan merugikan atau mematikan pedagang lokal. Kedepan bila ada program pasar murah mesti melibatkan pedagang -pedagang lokal,” ujarnya.
Selain itu Satria juga memperoleh aspirasi masyarakat agar Subsidi kebutuhan pokok bagi rakyat kecil kurang mampu saat ini mengingat, daya beli rakyat kecil sangat rendah. Karena pertumbuhan ekonomi di kalangan rakyat kecil cenderung stagnan dan menurun.
Namun pemerintah pusat mengambil kebijakan mencabut / mengurangi subsidi, tentu kebijakan ini sangat dirasakan membebani dan membuat kemampuan daya beli rakyat kecil semakin terhimpit dan memburuk.
Ciptakan SDM Unggul
Selanjutnya juga diharapkan untuk penyiapan SDM yang memadai, siap kerja dan kompetitif di berbagai bidang, serta menciptakan SDM entrepreneur. Khusus SDM di bidang seni agar bisa menjadi bagian dari paket tour wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Juga terdapat permohonan pagar pengaman jalan di wilayah Desa Kutampi, terutama di jalan tanjakan yg ada jurangnya.
Masih di Desa yang sama, terdapat pula permohonan pelebaran Jalan – Jalan Induk di Nusa Penida. Juga kembali mencuat permohonan untuk mengatasi permasalahan air bersih di Nusa Penida agar menjadi skala prioritas, karena merupakan kebutuhan pokok keseharian masyarakat Nusa Penida. Demikian pula dengan upaya penertiban sopir – sopir yang ugal – ugalan yang tidak mengindahkan kenyamanan dan keselamatan para penumpang wisatawan serta pengguna jalan lainnya.
“Karena bila hal ini terus dibiarkan akan menjadi citra buruk bagi masa depan pariwisata di Nusa Penida,” kata Satria. “ Beberapa hal yg dapat kami serap dan catat aspirasi dari masyarakat ,untuk selanjutnya akan kami sampaikan pada pemerintah agar mendapat perhatian serius utk segera mendapat penanganan,” pungkas Satria.