Basarnas Gelar Pelatihan SAR untuk Warga di Kecamatan Kubu Karangasem

Basarnas gelar pelatihan SAR pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Kubu, Karangasem, latih warga hadapi potensi bencana Gunung Agung.

KARANGASEM, InsertBali — Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, S.H., M.H. membuka secara resmi pelatihan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, pada Kamis (6/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 4 hingga 6 November 2025, ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar pencarian dan pertolongan, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, khususnya letusan Gunung Agung. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan mampu melakukan evakuasi secara mandiri sekaligus menjadi relawan SAR yang tangguh di wilayahnya masing-masing.

Pemilihan Kecamatan Kubu sebagai lokasi kegiatan didasari oleh kondisi geografis wilayah tersebut yang sebagian besar masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Agung, yakni zona dengan tingkat bahaya tertinggi. Adapun desa-desa yang termasuk dalam KRB III di antaranya Desa Dukuh, Tulamben, Kubu, Baturinggit, Sukadana, dan Tianyar.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pandu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Basarnas atas inisiatif dan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas masyarakat di daerah rawan bencana.

“Kegiatan pemberdayaan di bidang SAR ini sangat penting karena memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada masyarakat, seperti teknik evakuasi, pertolongan pertama, penggunaan peralatan SAR sederhana, hingga koordinasi lapangan. Ini menjadi modal penting ketika terjadi situasi darurat di lingkungan sekitar,” ujar Wabup Pandu.

Pelatihan SAR libatkan 100 peserta dari 10 Desa di Kubu

Pelatihan SAR ini melibatkan sekitar 100 peserta yang merupakan perwakilan kelompok masyarakat dari 10 desa di Kecamatan Kubu. Selama pelatihan, peserta menerima berbagai materi, antara lain Bantuan Hidup Dasar (BHD)/Resusitasi Jantung Paru, pemindahan korban, penanganan patah tulang, luka bakar, dan triage. Selain itu, peserta juga mendapat materi tentang manajemen penanggulangan bencana erupsi gunung berapi dari BPBD Kabupaten Karangasem, serta sistem pemantauan dan peringatan dini Gunung Agung dari PVMBG Karangasem.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, S.H., dalam sambutan yang mewakili Direktur Bina Potensi Basarnas, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Basarnas memperkuat kapasitas masyarakat agar mampu berperan aktif dalam penanganan kondisi darurat secara cepat, tepat, dan terpadu.

“Harapannya, masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan awal sebelum tim SAR tiba di lokasi kejadian. Ikuti kegiatan ini dengan semangat dan tanggung jawab karena ilmu yang diperoleh akan menjadi bekal berharga dalam menjaga keselamatan diri, keluarga, dan masyarakat,” pesannya.

Sebagai penutup, kegiatan pemberdayaan ini diakhiri dengan simulasi penanggulangan erupsi gunung berapi secara riil, yang diikuti oleh seluruh peserta. Simulasi ini bertujuan mengukur sejauh mana materi dan praktik yang diberikan dapat diaplikasikan langsung di lapangan serta memperkuat koordinasi antarunsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana Gunung Agung.

Shares: