INSERT BALI, Denpasar – Orang luar mungkin menilai Tari Gambuh sebagai hiburan semata. Namun, masyarakat Bali menganggapnya sebagai jembatan yang terhubung dengan kisah lampau Pulau Dewata.
Merupakan pertunjukan kesenian klasik tertua di Bali, tarian ini menghidupkan cerita Panji Jawa Kuno melalui gerakan-gerakan intrik, dialog puitis, dan musik yang menghipnotis. Saatnya menyelami khazanah sejarah dan estetika tradisi Gambuh yang penuh pesona!
Sejarah Tari Gambuh
Pencipta tari Gambuh sampai saat ini masih simpang siur, mengingat tarian ini berkembang pada masa peralihan dari kerajaan Majapahit (abad ke-13 dan ke-16) di Bali.
Seiring Bali menyerap pengaruh dari dinasti Jawa Kuno ini, Gambuh pun tumbuh menjadi perpaduan seni, sastra, dan pertunjukan baru. Faktanya, drama tari ini merupakan pilar budaya istana kerajaan di masanya.
Inti dari pertunjukan Gambuh adalah kisah-kisah Panji, yang merupakan kisah-kisah epik seputar asmara, petualangan, dan takdir yang sangat dijunjung tinggi kaum ningrat Majapahit. Cerita-cerita tersebut kemudian ditembangkan dalam bahasa Kawi Kuno.
Selama berabad-abad, Gambuh terus eksis di istana-istana Bali. Namun, keberadaannya melampaui sekadar nilai historisnya. Saat ini, Gambuh mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, diagungkan atas nilai artistiknya yang kekal abadi.[1]
Keunikan Tari
Dramatari Gambuh adalah suatu bentuk dari simfoni, perpaduan apik antara musik, tata busana, dan koreografi. Setiap elemen pagelaran ini dibuat sedemikian rupa agar tercipta karya seni yang menawan, baik secara visual maupun emosional.
Berikut adalah elemen-elemen pendukung Tari Gambuh:
Gamelan Gambuh
Pada jantung pengiringnya adalah rangkaian gamelan Gambuh. Gamelan ini juga salah satu alat musik tertua dan terancam punah di Bali. Ketika dimainkan, ansambel Gambuh terdengar begitu merdu dan menggetarkan kalbu.
Suling dan Musik Perkusi
Sementara itu, suling Gambuh mengambil peran utama. Mengiringi instrumen-instrumen tersebut adalah alat musik perkusi yang lebih lembut, seperti gendang dan metalofon. Alat-alat musik ini memiliki irama selaras dengan tempo tarian.
Kostum dan Topeng
Di sisi lain, visual meriah dramatari Gambuh tercermin lewat kostum dan topengnya yang khas. Masing-masing karakter didandani dengan kain warna-warni bersulam benang emas, kemudian dipermanis motif tradisional Bali.
Misalnya, raja dan pangeran selalu memakai mahkota megah. Kostum-kostumnya pun berkilauan saat tersorot cahaya. Sementara itu, para abdi dalem (penasar) mengenakan busana yang lebih sederhana, kontras dengan topengnya yang mencolok.
Koreografi
Dan yang terakhir, koreografi Gambuh bisa memakan waktu bertahun-tahun, bahkan dekade, untuk dikuasai. Gerakannya lambat, terencana, namun sarat makna. Para penari melenggang di atas panggung dengan anggun dan teratur.
Bagi mata awam, gerakan-gerakan ini boleh jadi terasa kurang berdampak. Namun untuk yang sudah tidak asing lagi dengan seni ini, gerak-gerak itu justru memperlihatkan kepiawaian tinggi dalam hal disiplin.
Cara dan Tempat Terbaik Menyaksikan Sendra tari Gambuh
Kendati sudah jarang, pementasan Gambuh masih terselamatkan di beberapa lokasi tertentu. Jadi, kalau kamu tertarik melihat Gambuh dari dekat, bertandanglah ke desa Batuan dan Keramas di Gianyar.
Kedua desa ini berdedikasi tinggi dalam melestarikan kesenian tradisional Bali. Karena itu, terkadang Gambuh dimainkan sebagai bagian dari upacara di pura.
Selain itu, kesempatan lain juga hadir melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) yang dihelat setahun sekali di Denpasar. Pastikan memantau berita seputar pementasan Gambuh di jadwal acara perayaan ini.
Namun, harap tetap menjaga sikap. Pasalnya, kebanyakan pagelaran Tari Gambuh Bali tidak terlepas dari rangkaian ritus pura, khususnya yang bertempat di desa-desa. Oleh karena itu, sambangi acara-acara ini dengan menjunjung tinggi rasa hormat. Artinya, kenakan pakaian santun dan ikuti adat istiadat setempat.
Kamu ingin bisa menyaksikan atraksi lain di samping Tari Gambuh? Lengkapi dengan tur half day Nusa Penida Barat untuk memperkaya wisata dengan menikmati kekayaan alam dan budaya Bali. Pesan sekarang dan buktikan sendiri keelokan Pulau Dewata!