Upacara Saraswati: Ritual Merayakan Ilmu Pengetahuan Umat Hindu Bali

Upacara Saraswati khas Hindu Bali - masyarakat Bali sedang mengadakan ritual saat gerimis

INSERT BALI, Denpasar – Penduduk Bali selalu dipenuhi rasa syukur dan penghargaan pada setiap hal, salah satunya ilmu pengetahuan. Demi memuliakan pengetahuan, penduduk setempat melakukan Upacara Saraswati dengan penuh suka cita.

Bagaimana cara penduduk Bali merayakan ilmu pengetahuan? Yuk, baca artikel di bawah untuk paham apa yang dimaksud dengan Hari Raya Saraswati, mulai dari makna, simbol, hingga aturannya!

Makna Upacara Saraswati bagi Umat Hindu Bali

Makna Hari Raya Saraswati pada upacara ini adalah bentuk penghormatan penduduk Hindu Bali kepada Dewi Saraswati, yang menjadi simbol tidak habisnya pengetahuan.

Saraswati artinya adalah sesuatu yang mengalir, mencerminkan perkembangan yang tidak ada matinya.  Sementara itu Dewi Saraswati merupakan perwujudan dari Ida Sanghyang Widhi Wasa sebagai sumber ilmu untuk memberkati umat manusia dengan kebijaksanaan.

Untuk mengucapkan syukur atas peristiwa tersebut, penduduk Hindu Bali merayakannya dengan bersembahyang dan melakukan berbagai ritual khusus lainnya.

Dalam upacara ini, para penduduk memberikan pemujaan terbaik mereka kepada Sang Dewi. Secara umum, momen ini adalah pengingat kepada manusia supaya terus belajar dengan pikiran dan hati yang jernih serta tulus. 

Di momen ini, penduduk juga melakukan upacara terhadap berbagai sumber pengetahuan, misalnya buku, lontar, serta kitab suci.   

Simbol dan Lambang dalam Hari Suci Saraswati

Selama hari raya ini, kamu akan menemukan berbagai simbol dan lambang Sang Dewi yang punya makna dalam, yaitu:

  • Perempuan cantik dengan empat tangan: Ini merupakan lambang keindahan, kelembutan, serta kebijaksanaan. Sosok perempuan ini menginspirasi manusia agar punya ketertarikan dalam belajar berdasarkan sudut etik-religius.
  • Genitri: Menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan hal abadi yang wajib kita pelajari tanpa henti. Ketika belajar, sang manusia pun harus memahaminya dengan penuh kesadaran, agar ilmu terserap maksimal
  • Pustaka suci: Melambangkan ilmu yang punya nilai luhur dan harus manusia manfaatkan dalam kebaikan umat. Karena itulah, perlu kebijaksanaan dalam memanfaatkan ilmu agar memberikan dampak pada banyak orang
  • Bunga teratai: Simbol suci dan bebas dari keterikatan terhadap dunia. Seperti teratai yang hidup di air berlumpur, ia bisa selalu bersih, maka manusia juga harus punya kemampuan spiritual mumpuni untuk menghadapi dunia
  • Angsa: Karena bisa memisahkan air dengan lumpur, angsa dilambangkan sebagai kebijaksanaan. Pada manusia, mereka harus bisa juga memilah mana hal buruk dan baik di hidup
  • Alat musik/wina: Wina menunjukkan bahwa pengetahuan itu indah, layaknya musik yang bisa memberi ketenangan dan harmoni dalam hidup

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa setiap simbol menjunjung tinggi pengetahuan dan meminta manusia belajar dalam keadaan siap.

Aturan selama Merayakan Hari Suci Saraswati

Selama melakukan upacara ini, ada beberapa aturan yang harus masyarakat Bali lakukan, yaitu:

  • Prosesi upacara berlangsung saat pagi atau sebelum memasuki pertengahan hari.
  • Sebelum melakukan upacara, masyarakat tidak boleh menulis atau membaca mantra kesusastraan.
  • Bagi masyarakat yang melakukan brata atau pantangan dengan penuh, maka selama 24 jam tidak boleh menulis dan membaca.
  • Saat belajar pangaweruh harus dalam jiwa dan tindakan yang bersih, seperti menjaga buku, perpustakaan, dan sumber ilmu lainnya.

Larangan-larangan untuk tidak belajar ini bertujuan untuk membuat masyarakat agar bisa lebih fokus untuk melakukan upacara terhadap pengetahuan

Jika kebetulan kamu sedang liburan ketika Upacara Saraswati ini, sempatkanlah untuk menyaksikannya, ya. Dari sini kamu tidak hanya menemukan aspek budaya baru, tapi juga kesadaran agar lebih menghargai setiap pengetahuan yang didapatkan.

Shares: