INSERT BALI, Denpasar – Bagi beberapa orang, mengunjungi Bali merupakan sarana “healing” atau melepaskan diri dari segala beban pikiran. Nah, selain bersantai di pantai, beach club. atau melakukan kegiatan mainstream lainnya, wisatawan juga bisa mendapatkan momen ketenangan melalui Melukat Bali.
Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan pengalamannya, pahami dulu mengenai apa itu Melukat di Bali, mulai dari makna, jenis, hingga tempat populer untuk melakukan ritualnya.
Mengenal Konsep dan Makna Tradisi Melukat Bali
Melukat Bali adalah suatu ritual pembersihan diri bersumber dari ajaran Hindu Bali. Tujuannya adalah membersihkan diri dari segala energi negatif, sekaligus mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang menjadi sumber kesucian.
Selain erat dengan tradisi umat hindu, melukat pun menarik perhatian wisatawan dengan konsep ininya tadi.
Ritual melukat biasanya melibatkan prosesi sembahyang dan penghormatan dalam bentuk persembahan seperti dupa dan canang. Setelah itu, peserta membersihkan dirinya di pancoran atau sumber air suci menurut kepercayaan setempat.
Tidak hanya menjadi sarana membersihkan diri, penduduk Bali juga percaya bahwa kegiatan ini dapat menyembuhkan penyakit dan meningkatkan keharmonisan hidup.
Beberapa fakta menarik ritual ini antara lain:
- Siapa pun boleh mengikutinya, sekalipun bukan umat Hindu.
- Melukat terdiri dari tujuh jenis yang punya manfaat berbeda.
- Peserta bisa mengikuti paket melukat dengan membayar mulai Rp200 ribu sampai Rp800 ribuan.
- Melukat bisa mendatangkan rasa tenang bagi pesertanya, karena ritual ini dipercaya bisa menghempaskan energi negatif, kecemasan, dan stres.
Jenis-Jenis Melukat

Saat ini ada tujuh ritual melukat, yaitu:
- Melukat Surya Gomana: Dilakukan pada bayi baru lahir untuk melepaskan hal buruk di dalam dirinya
- Melukat Prabu: Meminta kemakmuran dan keselamatan. Beberapa juga memakainya untuk mendoakan agar pemimpin diberkahi dan bisa menjalankan tugas dengan baik.
- Melukat Nawa Ratna: Tujuannya serupa dengan Melukat Prabu.
- Melukat Astupungku: Membersihkan diri dari tri guna (satwam, raja, dan tamas) yang dibawa seorang individu sejak lahir.
- Melukat Gni Ngelayang: Menyembuhkan penyakit
- Melukat Gomana atau Penebus Oton: Menebus bala yang terbawa sejak manusia lahir.
- Melukat Semarabeda: Biasa dilakukan oleh orang yang akan melangsungkan pernikahan agar terhindar dari bala atau hal buruk.
Seorang bertugas berwenang akan membimbing semua proses Melukat di atas dengan sejumlah persiapan khusus, termasuk sesaji. Waktu pelaksanaannya pun harus sesuai kalender Bali. Karena itulah, prosesi ini terasa semakin istimewa dan sakral.
Tempat Populer untuk Ritual Melukat
Ada cukup banyak tempat yang menyediakan ritual Melukat. Nah, beberapa tempat populernya adalah:
- Pura Tirta Empul (Desa Tampaksiring, Gianyar)
- Taman Beji Griya Waterfall (Punggul, Kec. Abiansemal, Badung)
- Pura Mengening (Sareseda, Tampaksiring, Kec. Tampaksiring, Gianyar)
- Tirta Taman Mumbul Pancoran Solas (Sangeh, Kec. Abiansemal, Kabupaten Badung)
- Pura Campuhan Windhu Segara (Kesiman, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar)
- Pancoran Solas, Bangji (Banjar Guliang Kangin, Desa Taman Bali, Bangli)
- Pura Dalem Pingit Sebatu (Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Tegallalang)
- Pura Luhur Tamba Waras (Desa Sangketan, Penebel, Tabanan)
- Pura Tirta Sudamala, Bangli (Banjar Sedit, Bebalang, Bangli)
Tempat-tempat di atas tidak hanya menyediakan lokasi untuk Melukat, tapi juga pemandangan dan keindahan alam Bali yang menenangkan.
Karena Melukat Bali bisa dilakukan siapa saja, maka selama liburan ke Bali, pertimbangkanlah untuk melakukannya agar vibes liburan kamu selalu positif. Yuk, segera rencanakan liburanmu ke Bali!