Masuki Musim Hujan, BPBD Bali Ajak Kenali Daerah Rawan Bencana

Denpasar, insertbali.com – Jelang masuknya musim penghujan, Badan Pennaggulangan bencana Provinsi Bali (BPBD) mengeluarkan sejumlah peringatan akan potensi terjadinya bencana akibat tingginya curah hujan di Bali. ” Ini Bersumber dari dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022 s.d. 2026, oleh Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB tahun 2021. Serta dalam katalog Rawan Bencana Provinsi Bali menjelaskan per jenis ancaman /potensi bencana,” kata Kepala BPBD Bali, I Made Rentin dalam keterangan tertulisnya Selasa (14/11).

Rentin merinci, bersumber dari Katalog Desa / Kelurahan Rawan Banjir, terdapat 328 Desa / Kelurahan yang perlu waspada banjir. Dengan rincian 68 kelas bahaya tinggi dan 260 kelas bahaya sedang. Kedua, Katalog Desa / Kelurahan Rawan Longsor. Terdapat 363 Desa / Kelurahan harus mewaspadai ancaman tanah longsor, dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang.

Baca Juga: Kementerian PANRB dan DPR Kebut Aturan Turunan UU ASN, Termasuk Penataan Non-ASN

Rentin juga menyampaikan detail langkah-langkah dan upaya dalam menghadapi musim hujan di Provinsi Bali. ” Langkah dan upaya tersebut dapat kita lakukan pada fase pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana (pemulihan),” katanya.

Kecanggihan teknologi juga menurut Rentin bisa untuk mengenali ancaman / bahaya di sekitar kita. Salah satunya dengan melakukan aktivasi (download) aplikasi inaRISK Personal di samarphone kita. Dalam aplikasi berisi jenis ancaman bencana di sekitar kita dan juga upaya mitigasi termasuk arah jalur evakuasi. Selain itu, ada juga aplikasi infoBMKG yang sangat membantu kita semua untuk mengetahui lebih awal tentang perkiraan cuaca. Termasuk jika terjadi gempa akan diketahui dalam hitungan menit (setelah gempa) dimana terjadi dan berapa kekuatan gempanya serta berpotensi tsunami atau tidak.

Baca Juga: Menparekraf Luncurkan Portal Indeks Kepariwisataan Indonesia PRAKARSA

Bali Masuk Ring of Fire

Bali menurut Rentin berada di ring of fire (cincin api). Mengakibatkan Bali memiliki multi hazard (multi ancaman bencana), oleh karena itu kenali daerah di sekeliling apa ancaman (bahayanya). Lalu siapkan strategi untuk penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana. ” Misalnya kita tinggal dekat dengan sungai, ancamannya jelas banjir atau bahkan banjir bandang. Maka strategi penyelamatan diri adalah jika hujan lebat terjadi dalam durasi lama dan intensitas tinggi serta tanda-tanda air sungai mulai naik (meluap). Maka jangan menunggu banjir datang tapi kita bisa lakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Demikian juga jika pemukiman dekat dengan lereng curam yang ada pepohonan, ancamannya jelas, bisa pohon tumbang bisa juga tanah longsor atau bahkan keduanya, siapkan strategi untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat terjadi. ” Jika ada kejadian bencana yang membutuhkan penanganan, silakan hubungi call center kami 0361-251177 atau bisa melaporkan ke Whatsapp 0857-9224-0799 Mari lebih waspada dan selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana, dengan tagline siap untuk selamat,” pungkas Rentin.

Shares: