DENPASAR, InsertBali – Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan kepeduliannya terhadap korban banjir bandang yang melanda Bali pada 10 September 2025. Dengan menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia. Penyerahan bantuan dilakukan pada Senin, 15 September 2025 di Kantor BPBD Provinsi Bali oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mewakili Gubernur Bali Wayan Koster.
12 Keluarga Korban Terima Santunan Banjir Bali
Sebanyak 12 ahli waris menerima santunan dari Pemprov Bali. Sebagai bentuk dukungan dan empati atas musibah yang menimpa keluarga mereka. Dalam kesempatan tersebut, Dewa Made Indra menyampaikan rasa duka dan belasungkawa mendalam dari Gubernur Bali. Yang secara langsung turut memimpin proses evakuasi dan pencarian korban di berbagai titik bencana.
“Gubernur Bali menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban. Beliau telah memimpin pencarian korban sejak beberapa hari lalu di sekitar Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, serta ikut membantu evakuasi kendaraan di basement Pasar Badung. Baru hari ini beliau bisa menyerahkan santunan secara resmi,” ujar Dewa Made Indra.
Santunan sebagai Bentuk Kepedulian, Bukan Pengganti Nyawa
Dewa Indra menegaskan bahwa santunan ini bukanlah pengganti nyawa, melainkan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral pemerintah kepada masyarakat yang terdampak.
“Santunan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban keluarga, terutama dalam melaksanakan upacara adat bagi para korban,” jelasnya.
Solidaritas dari Semua Pihak
Ia juga menyebutkan bahwa bantuan kepada korban bencana bisa datang dari berbagai pihak, tidak hanya dari Pemprov Bali, tetapi juga dari Kementerian Sosial, pemerintah kabupaten/kota, hingga masyarakat luas. Bentuk solidaritas ini menjadi cermin semangat gotong royong yang terus dijaga dalam menghadapi situasi darurat.
5 Korban Masih Dalam Pencarian
Hingga saat ini, lima korban banjir masih dinyatakan hilang. Tim gabungan dari BPBD Bali, serta bantuan dari BPBD Jawa Timur dan Jawa Barat, terus melakukan pencarian intensif. Hingga berakhirnya masa tanggap darurat pada Rabu, 17 September 2025.
Pemerintah menegaskan, apabila korban belum ditemukan hingga masa tanggap darurat berakhir dan pihak keluarga meminta pencarian dilanjutkan, maka pencarian akan tetap dilakukan.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem. Jika terjadi hujan deras, segeralah mencari tempat aman dan lindungi keluarga,” tutup Dewa Indra.