Gubernur Bali Wayan Koster Resmi Mulai Pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125

Denpasar — Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menjabarkan dimulainya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125, yang mulai diberlakukan pada Senin (Soma Pon, Pahang), 22 Desember 2025 di Art Centre, Denpasar. Haluan ini menjadi pedoman fundamental dan komprehensif pembangunan Bali selama satu abad ke depan.

Peresmian pelaksanaan dihadiri oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Wangsa Pamayun, Wakil Gubernur Bali, pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Bali, Forkopimda Provinsi Bali, Ketua TP PKK Provinsi Bali, para Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota se-Bali, pimpinan DPRD kabupaten/kota, pimpinan instansi pusat, perguruan tinggi se-Bali, serta undangan lainnya.

Haluan Pembangunan Bali Disahkan Secara Niskala dan Sakala

Gubernur Wayan Koster menjelaskan bahwa Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125 telah disahkan secara Niskala dan Sakala.

Secara Niskala, haluan ini telah dipasupati di Pura Penataran Agung Besakih pada Sabtu (Saniscara Paing, Langkir), 19 Agustus 2023, dan menjadi pedoman spiritual berupa Pangeling-eling dan Dharma Pamiteket Besakih.

Secara Sakala, haluan ini telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023, ditetapkan pada Jumat (Sukra Kliwon, Sungsang), 28 Juli 2023. Tahun 2025 dipilih sebagai waktu dimulainya implementasi secara resmi. “Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru ini bukan sekadar dokumen perencanaan, tetapi arah perjuangan Bali untuk menjaga alam, manusia, dan kebudayaan secara utuh dan berkelanjutan,” tegas Gubernur Wayan Koster.

Dasar RPJPD, RPJMD, dan Visi Kepala Daerah Se-Bali

Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru telah dijadikan dasar penyusunan:

  • RPJPD Semesta Berencana Provinsi Bali dan kabupaten/kota se-Bali Tahun 2025–2045

  • RPJMD Semesta Berencana Tahun 2025–2029

Seluruh visi dan misi kepala daerah Provinsi Bali serta kabupaten/kota hasil Pilkada Serentak 2024 telah sepenuhnya menjabarkan dan mengimplementasikan haluan pembangunan ini.

Landasan Ideologis, Filosofis, dan Kearifan Lokal Bali

Haluan pembangunan ini berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup, dan sumber dari segala sumber hukum. Nilai Pancasila telah hidup dan diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat Bali melalui adat, budaya, dan kearifan lokal.

Secara filosofis, haluan ini berakar dari wejangan Leluhur Bali yang menempatkan manusia sebagai bagian dari alam, hidup selaras, menghormati, dan mengasihi alam. Nilai tersebut diformulasikan dalam Sad Kerthi, yaitu:

  • Atma Kerthi

  • Segara Kerthi

  • Danu Kerthi

  • Wana Kerthi

  • Jana Kerthi

  • Jagat Kerthi

Sad Kerthi menjadi pedoman menjaga kesucian dan keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali secara Niskala dan Sakala.

Visi Pembangunan: Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Arah pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru merupakan implementasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan Krama Bali yang sejahtera dan bahagia, Niskala-Sakala.

Pembangunan dilaksanakan melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan prinsip Trisakti Bung Karno:

  • Berdaulat secara politik

  • Berdikari secara ekonomi

  • Berkepribadian dalam kebudayaan

Tiga Dimensi Pembangunan Bali Era Baru

Pembangunan Bali dilaksanakan secara holistik melalui tiga dimensi utama:

  1. Menjaga keseimbangan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali (Genuine Bali)

  2. Memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Bali

  3. Manajemen risiko menghadapi tantangan lokal, nasional, dan global

Arah Kebijakan Strategis Pembangunan Bali

Gubernur Wayan Koster memaparkan arah kebijakan utama meliputi:

  • Pelestarian alam Bali: gunung, laut, hutan, air, pertanian, dan iklim

  • Pemenuhan kebutuhan dasar manusia Bali (udara, air, pangan, sandang, papan)

  • Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan, dan IPTEK

  • Transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali

  • Pengembangan industri manufaktur dan industri berbasis budaya branding Bali

  • Penguatan produk lokal Bali

  • Pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat

  • Pembangunan infrastruktur dan transportasi berkualitas

  • Keseimbangan pembangunan antarwilayah dengan konsep Satu Pulau, Satu Pola, Satu Tata Kelola

Kebudayaan Bali sebagai Hulu Pembangunan

Kebudayaan Bali ditempatkan sebagai hulu pembangunan, meliputi:

  • Pemuliaan Desa Adat

  • Penguatan Subak

  • Pelestarian manuskrip kearifan lokal Bali

  • Pemajuan seni, tradisi, bahasa, aksara, dan arsitektur Bali

  • Perlindungan kekayaan intelektual seni-budaya Bali

Penutup: Komitmen Lintas Generasi

Gubernur Wayan Koster menegaskan bahwa Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru disusun dengan niat tulus dan komitmen kuat untuk memuliakan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali bagi generasi mendatang.

Pelaksanaannya membutuhkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dengan semangat gotong royong, gilik-saguluk, salunglung sabayantaka, paras-paro, sarpana ya, demi terwujudnya Bali yang paripurna, berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

TP PKK dan Posyandu Bali Inisiasi Gerakan Kulkul untuk Kebersihan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal

Shares: