
JAKARTA, insertbali.com – Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, punya misi untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru. Misi tersebut bakal berjalan bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden mulai tahun 2024.
Misi tersebut merupakan salah satu misi di bidang ekonomi. Hal tersebut tercantum dokumen visi dan misi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Kamis (19/10/2023). “Cepat kerja -17 juta lapangan kerja baru. Memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal. Agar semua rakyat cepat dapat kerja,” sebut salinan dokumen tersebut, Jumat (20/10).
Selain menciptakan lapangan kerja baru, pasangan calon dari PDIP ini juga akan membentuk lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM. Selain juga usaha-usaha yang mampu naik kelas secara konsisten.
Caranya melalui penataan dan implementasi regulasi untuk menjamin kepastian hukum. Selain itu menempatkan rakyat sebagai pusat dalam kegiatan berusaha. Begitu pula memastikan alokasi kredit kepada usaha kecil lebih mudah. “Memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35 persen untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan. Juga dengan pelatihan serta fasilitasi akses pasar,” sebut dokumen.
Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Di sisi lain, mereka juga menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7 persen setiap tahun, sebagai salah satu strategi agar Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah (middle Income trap).
Untuk mencapai tingkat pertumbuhan tersebut, keduanya berencana meningkatkan peran koperasi dan UMKM, mendukung usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, serta memanfaatkan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur sekitar 7,5 – 8 persen.
Begitu pula mengoptimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mempercepat industrialisasi dan investasi. Tak hanya itu, mereka juga berencana melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara bertahap. “Hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik,” sebut dokumen.
Sebagai informasi, pasangan ini memiliki delapan poin misi yang disampaikan kepada KPU. Misi di bidang ekonomi masuk dalam misi poin ketiga, yaitu mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah. Misi poin pertama itu mencakup ekonomi unggul dan berdaya saing, kedaulatan pangan, serta Indonesia pusat ekonomi syariah dan industri halal.