
Gubernur Koster Tegaskan Hulunya Pariwisata Bali adalah Budaya
Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Westin Nusa Dua, Badung. Acara berlangsung pada Jumat (Sukra Pon, Kulantir) 16 Juni 2023.
Koster dalam sambutannya menyampaikan, Bali baru pulih dari pandemi COVID – 19 yang berlangsung selama dua tahun lebih. Berkat kerja ekstra keras, pandemi COVID – 19 bisa terkelola dengan baik. Dan Bali merupakan Provinsi di Indonesia terbaik yang menangani Pandemi COVID – 19. Setelah vaksinasi COVID – 19 di Bali menjadi paling tercepat dengan mencapai angka tertinggi.
Menurut Koster Kerja ekstra keras ini telah membawakan hasil. Masyarakat dunia kembali memberikan kepercayaan kepada Bali yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Itulah sebabnya mulai 7 Maret 2022, Koster memberlakukan wisatawan mancanegara masuk Bali tanpa karantina. Sehingga pariwisata Bali secara perlahan mulai pulih.
Pariwisata menurut Koster memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Bali. Lebih dari 54 persen perekonomian Bali bergantung dari pariwisata. Oleh karena itu, pemulihan pariwisata berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi Bali. ” Pada tahun 2020 ketika pariwisata Bali mengalami keterpurukan, perekonomian Bali juga ikut terpuruk di angka minus 9,31 persen. Atau paling rendah dalam sejarah di Bali dan paling rendah di Indonesia. Karena baru pertama kali dunia mengalami Pandemi COVID – 19,” ujar Koster.
Sejalan dengan membaiknya Pandemi COVID – 19, di tahun 2021 ekonomi Bali mulai membaik menjadi minus 2,47 persen. Selanjutnya tahun 2022 perekonomian Bali berada di angka positif 4,84 persen (Year on Year) pada bulan Desember 2022. Kemudian tahun 2023 triwulan I, perekonomian Bali sudah mengalami lompatan dengan tumbuh 6,04 persen. Atau sudah lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Dorong Pemulihan Pariwisata
Atas pertumbuhan ekonomi Bali yang sudah tinggi ini, Koster mendorong gerakan percepatan pemulihan pariwisata. ” Saya mendorong pembangunan pariwisata di Bali agar sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali. Serta Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali. Supaya pariwisata Bali berkualitas dan bermartabat dengan betul – betul menjaga budaya Bali melalui tata kelola yang baik. Sehingga hal ini semua harus menjadi komitmen bersama,” jelasnya.
Itulah sebabnya, Pria asal Sembiran, Buleleng ini mengajak terus pemangku kepentingan pariwisata agar bergerak serentak secara bersama – sama mewujudkan pariwisata yang berbasis budaya. Berkualitas, dan bermartabat. “Kita harus bersama – sama menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali. Agar tetap lestari serta tetap menjadi daya tarik utama wisatawan dunia,” ujar Wayan Koster.
Untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, Koster tengah gencar memberlakukan pengetatan terhadap perilaku wisatawan yang tidak baik di Provinsi Bali. “Ingat Bali jangan rusak oleh perilaku – perilaku yang tidak sopan. Karena Bali harus bangkit dengan budaya yang kuat, kearifan lokalnya yang terjaga melalui ekosistem kehidupan yang baik,” tegasnya.
Pembangunan infrastruktur juga tengah gencar Koster berlakukan untuk pariwisata. Pembangunan infrastruktur ini penting, karena Bali sangat ketertinggalan di bidang infrastruktur berbanding dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. “Infrastruktur yang gencar Saya bangun bertujuan agar Bali berdaya saing. Sehingga mampu memenangkan persaingan global, khususnya di sektor pariwisata,” kata mantan Anggota DPR RI 3 Periode ini.
Mengakhiri sambutannya, Koster mengatakan sangat mendukung acara hari ini. Ia berharap seluruh pemangku kepentingan di pariwisata memahami bahwa hulu dari pariwisata Bali ini adalah budaya. Untuk itu mari jaga alam dan budaya Bali ini dengan baik. “Tanpa alam dan budaya Bali, pariwisata Bali tidak akan bisa eksis berkelanjutan sepanjang zaman. Hal yang menjadi sumber perekonomian masyarakat Bali,” pungkas Gubernur.
Pariwisata Bali Unggulkan Budaya
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu menyampaikan bahwa Bali memiliki pariwisata budaya yang sangat unggul. Dan hal tersebut menjadikan Bali sangat diminati oleh seluruh wisatawan di dunia. Untuk itu, Kami baik dari Pusat maupun Daerah sangat konsisten untuk menjaga kualitas pariwisata Bali. Sehingga dapat bertumbuh menjadi pariwisata yang berkelanjutan. “Untuk itu, Saya berharap acara ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata Bali dan seluruh daerah di Indonesia,” ujar Vinsensius Jemadu.
Ketua BBTF, Putu Winastra menyampaikan terimakasih atas kesediaan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster membuka acara BBTF ke9. BBTF tahun 2023 ini diawali dengan acara temu wicara dengan mengangkat topik Quality and Sustainable Tourism, serta wellness dan medical tourism.
Sesuai arahan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali, maka di ajang ini ia ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan Pariwisata Bali melakukan penyelenggaraan pariwisata yang sebaik mungkin. Untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan Pariwisata Bali yang kita cintai dan jaga bersama. “BBTF 2023 mendatangkan 350 buyers dari 51 negara, dan 230 sellers dari 5 negara. Yang mana selain Indonesia, ada China, Malaysia, Amerika Serikat dan Italia yang hadir,” terangnya.
” Jadi jelas posisi Bali tetap menjadi market place yang besar daya tariknya. Selain itu ada juga 11 exhibitors Destinasi Indonesia dari Bali, Yogyakarta, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, kepulauan Riau, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat hingga di ajang ini juga telah bergabung untuk pertama kalinya industry baru dari BUMN, dimana Bali International Hospital yang segera akan dibuka di Kawasan Ekonomi Khusus, Sanur,” jelas Putu Winastra sembari menyampaikan keberhasilan BBTF 2023 akan mempromosikan pariwisata yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan di Bali.