Forum ITOP ke-26 Resmi Digelar di Bali, Dorong Pariwisata Kebugaran Berbasis Alam dan Budaya

 DENPASAR – Provinsi Bali kembali menjadi pusat perhatian dunia pariwisata internasional dengan menjadi tuan rumah Forum Inter-Island Tourism Policy (ITOP) ke-26. Bertempat di The Meru Sanur, acara bergengsi ini resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada Minggu (22/6/2025).

Mengangkat tema “Pariwisata Kebugaran Berbasis Sumber Daya Alam dan Budaya”, forum tahun ini menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Menyatu dengan alam, serta tetap berakar kuat pada nilai-nilai budaya lokal.

“Forum ITOP merupakan wadah strategis untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan pariwisata antarwilayah kepulauan,” ujar Dewa Made Indra saat membacakan sambutan Gubernur Bali.

Delegasi dari Berbagai Negara Pulau Hadir di ITOP Bali 2025

Acara ini dihadiri oleh delegasi dari wilayah anggota ITOP, termasuk Jeju (Korea Selatan), Hainan (Tiongkok), Okinawa (Jepang), Zanzibar (Tanzania), Provinsi Selatan Sri Lanka, serta Phuket (Thailand). Kolaborasi antarwilayah kepulauan menjadi fokus utama dalam forum ini, yang telah berjalan sejak tahun 1997.

Gubernur Bali dalam sambutannya menegaskan bahwa Bali siap menjadi contoh dalam pengembangan pariwisata yang menyeimbangkan antara pelestarian alam, pelindungan budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Bali, Destinasi Budaya Sejak 1920-an

Dalam forum ini juga diangkat sejarah panjang Bali sebagai destinasi budaya yang telah berkembang sejak tahun 1920-an. Bali dikenal luas sejak menjadi tempat berkarya bagi seniman dunia seperti Walter Spies dan Miguel Covarrubias. Kini, Bali terus berinovasi dalam mengembangkan wellness tourism berbasis budaya dan alam.

Acara pembukaan juga dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dari delegasi Jeju, sebagai bentuk nyata dari pertukaran budaya antaranggota ITOP. Sekda Bali mengapresiasi kontribusi tersebut dan mengajak semua delegasi untuk menjelajahi kekayaan Bali secara langsung.

“Semoga momen ini menjadi pengalaman yang bermakna dan tak terlupakan bagi kita semua,” tutupnya.

Komitmen Jeju Menuju Pariwisata Hijau

Wakil Gubernur Provinsi Jeju, Myong Kee Jin, menegaskan komitmen Jeju dalam mengembangkan pariwisata hijau (green tourism) sebagai solusi menghadapi perubahan iklim. Ia mencontohkan ikon budaya penyelam wanita Jeju sebagai simbol keberlanjutan dan ketangguhan budaya.

“Kami tengah fokus pada pengembangan green tourism, dan memiliki rencana keberlanjutan jangka panjang hingga tahun 2035,” ungkapnya.

Myong Kee Jin juga mengonfirmasi bahwa Forum ITOP ke-27 tahun 2026 akan digelar di Jeju pada bulan Oktober mendatang.

Agenda Lengkap Forum ITOP 2025 di Bali

Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam rangkaian ITOP Forum ke-26, antara lain: Working Group Meeting, Seminar Internasional,Kunjungan budaya ke Ubud,Field trip ke Taman Hutan Raya Ngurah Rai,Sunset Dinner Cruise di atas kapal Phinisi.

Acara puncak ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Bersama ITOP 2025. Serta serah terima bendera ITOP dari Bali kepada Jeju sebagai tuan rumah berikutnya.

Bali, Pelopor Pariwisata Berbasis Budaya dan Lingkungan

Melalui pelaksanaan ITOP Forum 2025, Bali kembali menegaskan posisinya tidak hanya sebagai destinasi wisata kelas dunia. Tetapi juga pelopor pariwisata berkelanjutan berbasis budaya, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Forum ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama global antarwilayah kepulauan untuk menciptakan masa depan pariwisata yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan.

Menbud Fadli Zon Puji Kelestarian Budaya Bali, Harap Jadi Teladan Nasional

Shares: