![](https://insertbali.com/wp-content/uploads/2023/01/WhatsApp-Image-2023-01-28-at-10.56.11.jpeg)
Denpasar, insertbali.com – Peringatan Hari Arak bali, yang digagas Gubernur Wayan Koster masih dianggap dipandang negatif oleh sebagian kalangan. Bahkan ada anggapan hari tersebut merupakan hari yang berkonotasi negatif, seperti mabuk-mabukan.
Menanggapi hal tersebut, Akademisi UNHI Denpasar, I Kadek Satria menilai peringatan Hari Arak Bali pada tanggal 29 Januari di Bali memang secara positif untuk menguatkan perekonomian lokal Bali yang bersumber dari hasil bumi Bali. “ Kemudian secara keagamaan Hindu, Hari Arak Bali harus dijadikan momentum untuk mengedukasi, karena dalam ajaran Agama Hindu Arak Bali digunakan sebagai sarana ritual, dan memang benar juga ada ajaran agama yang melarang untuk mabuk, apabila si peminum ini mengkonsumsi minuman beralkohol dengan volume yang berlebihan,” tandas Satria.
Namun begitu juga sebaliknya dikatakan satria, apabila Arak Bali dikonsumsi dengan kadar yang sewajarnya akan menjadi baik dan menyehatkan. Sehingga, tujuan dari adanya Hari Arak Bali sejatinya untuk menjadi penguat perekonomian masyarakat kecil yang berdampak positif.
Gubernur Koster secara tegas mengatakan penetapan Hari Arak Bali menjadi salah satu upaya melindungi dan memberdayakan Arak Bali. “Dalam upaya dan strategi memperkokoh perlindungan dan pemberdayaan Arak Bali, ditetapkan Hari Arak Bali dengan tujuan mengenang Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali,” jelas dia dikutip dari Antara.
Selain itu, Gubernur Koster juga berharap agar peringatan Hari Arak Bali menjadi momen kesadaran kolektif masyarakat terhadap keberadaan Arak Bali. Di sisi lain, peringatan Hari Arak Bali menjadi menjadi sarana untuk melindungi nilai budaya khas Pulau Dewata ini. Seperti diketahui minuman ini merupakan warisan leluhur yang dihasilkan melalui kemahiran kerajinan tradisional dengan proses destilasi, sehingga menghasilkan cita rasa khas dan unik. Bahannya juga sangat mudah ditemui di alam. Seperti pohon kelapa, pohon enau, dan pohon ental. Meskipun beralkohol namun jika dikonsumsi dengan takaran benar maka malah bisa bermanfaat untuk tubuh.