Sumedang – Gubernur Bali, Wayan Koster, mengaku tidur dengan nyaman saat mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua tahun 2025 yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Dalam kegiatan yang berlangsung sejak Minggu (22/6) hingga Kamis (26/6) ini, para kepala daerah digembleng melalui pendekatan kedisiplinan khas militer.
“Kemarin jam 10 malam sudah masuk kamar. Nyaman, dingin, kan udara luarnya dingin. Sangat nyaman,” ungkap Koster kepada media pada Senin (23/6) di lingkungan kampus IPDN.
Retret kepala daerah ini merupakan pengalaman pertama bagi Koster mengikuti pembinaan dengan pola militer. Yang dirancang oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna memperkuat karakter dan kedisiplinan para pemimpin daerah.
Disiplin Makan Siang Jadi Tantangan
Tak hanya soal penginapan, Koster juga menyoroti aturan makan bersama yang dinilainya cukup menantang dan membutuhkan adaptasi cepat.
“Waktu ketukan pertama rupanya itu tanda mulai makan. Ketok kedua, belum selesai makannya. Nah, hari ini harus tepat, harus kompak,” ucapnya.
Kedisiplinan dalam sesi makan siang bersama praja IPDN menjadi sorotan utama dalam retret ini. Hal senada disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, yang mengungkapkan banyak kepala daerah terkejut dengan aturan makan yang sangat terbatas.
“Tadi ada kepala daerah yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru tiga perempat, tiba-tiba loncengnya sudah bunyi,” ujar Bima Arya.
Bima menjelaskan bahwa durasi makan hanya sepanjang dua lagu yang diputar, menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari latihan kedisiplinan dan penanaman nilai kepemimpinan tangguh.
“Masih banyak yang belum menyesuaikan. Begitu duduk di meja, langsung nyamber pisang. Di sini semuanya disiplin, semua komando. Dua lagu selesai,” katanya.
Retret 2025 Dihadiri 86 Kepala Daerah, Berlangsung hingga Kamis
Retret gelombang kedua ini diikuti oleh 86 kepala daerah dari seluruh Indonesia dan akan ditutup pada Kamis (26/6). Kegiatan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri serta turut dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Saya sangat siap. Soalnya ini yang kami tunggu,” kata Gubernur Bali Wayan Koster dengan semangat.
Sesi makan siang bersama praja IPDN disebut sebagai salah satu momen kunci dalam retret. Karena menguji kedisiplinan waktu, komando, dan kekompakan peserta. Sementara makan pagi dan malam dilakukan terpisah.
Bima berharap kepala daerah dapat menjadikan hari pertama sebagai pembelajaran agar bisa menyesuaikan diri lebih baik di hari-hari berikutnya.
“Berarti besok siang mereka harus mengatur kecepatan makannya,” ujarnya.