Wapres Gibran Tinjau Pengungsi Banjir di Bali: Pemerintah Pastikan Bantuan dan Pemulihan Cepat

Denpasar, Bali – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan langsung ke posko pengungsi banjir di Banjar Tohpati, Denpasar, pada Jumat, 12 September 2025. Kunjungan ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap bencana banjir besar yang melanda Bali dan menimbulkan dampak signifikan terhadap ribuan warga.

Didampingi oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan sejumlah pejabat daerah serta pusat, Wapres Gibran mendengarkan secara langsung keluhan para korban banjir, mulai dari kehilangan rumah, tempat usaha, hingga dokumen penting.

“Semua laporan dan keluhan warga sudah kami himpun. Pemerintah akan bergerak cepat, mulai dari pemulihan fasilitas umum hingga bantuan langsung kepada warga terdampak,” ujar Gibran.

Data Korban dan Dampak Banjir Bali 2025

Berdasarkan laporan resmi BNPB dan Pemda Bali per 11 September 2025, berikut adalah data dampak banjir di Bali:

  • Korban Jiwa: 14 orang meninggal dunia, 2 orang masih hilang

  • Jumlah Pengungsi: Lebih dari 562 orang

  • Kerusakan Infrastruktur:

    • 474 kios, ruko, dan los pasar rusak

    • Puluhan jembatan, sekolah, dan rumah ibadah terdampak parah

  • Wilayah Terdampak: 120 titik banjir di 7 kabupaten/kota, termasuk Denpasar, Gianyar, Badung, Jembrana, Tabanan, dan Klungkung

  • Kerugian Ekonomi:

    • Gianyar: Rp 34,4 miliar

    • Badung: Rp 15 miliar

BMKG mencatat curah hujan ekstrem pada 10 September 2025 mencapai lebih dari 150 mm/hari, diperparah oleh drainase tersumbat, sedimentasi sungai, serta alih fungsi lahan di wilayah sempadan sungai.

Prioritas Pemulihan: Sekolah, Jembatan, dan Kesehatan Warga

Dalam kunjungannya, Wapres Gibran menekankan pentingnya percepatan pemulihan infrastruktur vital, terutama sekolah, jembatan, dan tempat ibadah.

“Saya ingin pastikan, hari Senin nanti anak-anak bisa kembali sekolah. Tempat ibadah dan jembatan juga harus segera diperbaiki,” tegasnya.

Selain infrastruktur, kesehatan warga pasca-banjir menjadi perhatian serius pemerintah. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas menjadi prioritas dalam distribusi bantuan kesehatan dan logistik.

Pemerintah Salurkan Bantuan dan Aktifkan Status Tanggap Darurat

BNPB dan Pemprov Bali telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama satu pekan ke depan. Berbagai bantuan darurat mulai disalurkan, termasuk:

  • Tenda dan matras

  • Perahu karet

  • Sembako

  • Pompa air

  • Layanan medis keliling

Pemerintah juga telah menyiapkan Dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

Warga Harap Bantuan Segera dan Tepat Sasaran

Salah satu warga terdampak, Ida Ayu Suryawati, pemilik konter HP di Banjar Tohpati, mengungkapkan harapannya atas bantuan pemerintah.

“Konter saya habis tersapu air. Saya harus menanggung utang karena modal dari pinjaman. Semoga pemerintah bisa bantu meringankan beban ini,” ujarnya.

Pembangunan Bali Harus Lebih Tangguh Bencana

Mengakhiri kunjungannya, Wapres Gibran mengingatkan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan sistem drainase, pengelolaan air, dan tata ruang kota.

“Pembangunan di Bali sudah cukup masif. Saatnya kita tata kembali drainase dan alur air dengan serius agar bencana seperti ini tidak terulang,” tutupnya.

Festival Nusa Dua 2025 Resmi Kembali Digelar, Dorong Pemulihan Pariwisata Bali

Shares: