Klungkung, InsertBali — Festival Akar Budaya Klungkung 2025 resmi dibuka oleh Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, mewakili Bupati Klungkung, di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Jumat (7/11).
Turut hadir Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XV, Kuswanto, S.S., M.Hum., jajaran Forkopimda, serta pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Festival yang diprakarsai oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV Kementerian Kebudayaan ini mengangkat tema “Satya Budaya, Satya Generasi: Menumbuhkan Generasi, Menyemai Warisan Budaya”.
Dalam sambutannya, Kepala BPK Wilayah XV, Kuswanto, menjelaskan bahwa festival ini dirancang sebagai ruang belajar budaya yang interaktif dan edukatif dengan konsep edutainment — memadukan pendidikan dan hiburan.
Anak-anak tidak hanya menonton, tetapi ikut berpartisipasi langsung dalam berbagai aktivitas seperti menari, membuat kerajinan, memainkan alat musik tradisional, bermain permainan rakyat, hingga mencoba pengalaman budaya berbasis teknologi VR.
“Festival ini bukan hanya tontonan, tetapi juga pengalaman. Anak-anak diajak untuk berinteraksi, berkreasi, dan merasakan budaya secara langsung,” ujar Kuswanto.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Klungkung I Made Satria yang dibacakan Wabup Tjok Surya, disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Festival Akar Budaya.
“Kami memandang festival seperti ini bukan sekadar hiburan, tetapi ruang pembelajaran yang menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan budayanya. Melalui kegiatan seperti pameran, workshop, permainan tradisional, hingga pemanfaatan teknologi digital, anak-anak kita diajak untuk bangga dan berakar pada budayanya sendiri,” ujar Wabup Tjok Surya.
Pihaknya berharap Festival Akar Budaya dapat menjadi inspirasi bagi munculnya inisiatif serupa di berbagai desa dan komunitas budaya di Klungkung.
“Semoga kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara pemerintah, seniman, dan masyarakat dalam menjaga serta memajukan kebudayaan daerah sebagai bagian dari kebudayaan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ida Bagus Sugianto dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival Akar Budaya merupakan komitmen untuk menumbuhkan generasi muda yang setia pada nilai budaya, kreatif mengolah tradisi, dan mampu mewariskannya ke masa depan.
“Budaya bertahan karena generasi yang setia, dan generasi berakar kuat karena budaya yang hidup,” ungkapnya.
Festival ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akar budaya bagi kelangsungan kehidupan bangsa serta menjadi wadah kolaboratif bagi masyarakat, komunitas seni, dan pemerintah dalam melestarikan warisan budaya.



















