DENPASAR — Gelaran Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 Session 2 resmi berakhir dengan semarak di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, pada Senin (8/12) malam. Penutupan ini sekaligus mengukuhkan posisi DBFW sebagai salah satu ajang mode terbesar di Bali dengan capaian signifikan untuk industri fashion dan kerajinan lokal.
Omzet Melampaui Rp2,5 Miliar, Bukti Kuatnya Daya Tarik Wastra Bali
Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, Gusti Ngurah Wiryanata, melaporkan bahwa DBFW 2025 mendapatkan respons luar biasa dari pelaku industri kreatif maupun masyarakat. Hingga dua hari sebelum penutupan, transaksi melalui QRIS Bali Mall tercatat mencapai Rp2.056.790.000. Angka tersebut belum termasuk transaksi langsung di gerai Industri Kecil Menengah (IKM), sehingga total omzet diperkirakan menembus Rp2,56 miliar.
Wiryanata menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan kuatnya daya tarik wastra Bali serta kerajinan lokal yang terus diminati pasar. Ia menyebut capaian tersebut sebagai momentum penting untuk memperkuat ekosistem industri kreatif Bali.
Rekor Baru: 1.103 Model dari 121 Institusi
DBFW 2025 turut mencatat rekor penyelenggaraan fashion show terbesar di Bali. Tercatat 1.103 model dari 121 institusi ambil bagian dalam rangkaian gelaran selama 14 hari ini. Khusus Session 1 dan Session 2, sebanyak 100 model tampil bersama empat sanggar seni, memperkaya konsep visual dan artistik acara.
Gelaran ini juga melibatkan 33 desainer serta 114 peserta lomba fotografi, menunjukkan semakin luasnya partisipasi lintas sektor dalam pengembangan fashion Bali.
Peminat Membludak: 18.394 Penonton
Antusiasme publik terhadap DBFW 2025 juga sangat tinggi. Sebanyak 3.745 penonton hadir langsung di lokasi acara, sementara 14.649 penonton lainnya mengikuti secara daring. Tingginya minat masyarakat menjadi indikator bahwa DBFW telah menjadi platform penting bagi promosi wastra dan desainer lokal.
Menuju One-Stop Shopping Kerajinan Bali
Dalam laporannya, Wiryanata menegaskan bahwa DBFW akan menjadi agenda tahunan tetap Dekranasda Provinsi Bali. Ia menyampaikan komitmen untuk memperkuat keberpihakan terhadap IKM binaan Dekranasda, termasuk rencana mempertahankan pameran di Art Center hingga tahun 2030 sebagai bagian dari pengembangan kawasan one-stop shopping kerajinan Bali.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas gagasan dan dorongan dari Ny. Putri Koster, yang disebut sebagai motor penggerak pengembangan wastra dan kerajinan daerah.
Dihadiri Tokoh dan Organisasi Perempuan Bali
Acara penutupan turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, Ketua Gatriwara Provinsi Bali, serta sejumlah undangan lainnya. Kehadiran para tokoh ini memperkuat pesan bahwa DBFW bukan hanya ajang mode, tetapi juga ruang kolaborasi untuk memajukan industri kreatif dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Konsulat-Jenderal Australia di Bali Dukung Perempuan Indonesia Tetap Aman di Ruang Digital



















