Banjar Waliang Jadi Contoh Pelestarian Seni Budaya Bali, DPRD Bali Apresiasi Semangat Warga

KARANGASEM – Banjar Waliang, sebuah banjar kecil di Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, mendapatkan sorotan positif. Atas semangat pelestarian seni dan budaya tradisional Bali yang hidup dan dinamis di tengah masyarakat. Dalam kunjungan resminya saat Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Putu Suryandanu Willyan Richart, memberikan apresiasi tinggi kepada warga dan seniman setempat.

Apresiasi Terhadap Semangat Melestarikan Seni Tradisional

Dalam suasana akrab penuh kekeluargaan, Putu Suryandanu menyampaikan kekagumannya terhadap masyarakat Banjar Waliang. Yang secara aktif menjaga keberlangsungan berbagai bentuk seni tradisi, mulai dari pesantian (kekidungan), seni tari, hingga seni tabuh.

“Saya bangga melihat warga Banjar Waliang yang begitu tulus dan tekun menjaga warisan seni budaya kita. Mereka tidak hanya tampil di acara keagamaan, tetapi juga aktif dalam ajang pertunjukan budaya,” ujarnya.

Tokoh Lokal dan Regenerasi Seniman Muda Banjar Waliang

Putu Suryandanu juga menyinggung peran penting tokoh seni lokal seperti Dewa Gede Widnyana. Seniman tabuh kenamaan asal Banjar Waliang yang kerap tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB). Eksistensi tokoh ini, menurutnya, menjadi simbol kuatnya akar budaya di Karangasem, khususnya di Abang.

Sebagai putra daerah Abang, ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi para penglingsir (tetua adat) dalam menjaga keberlanjutan seni dan budaya Bali.

“Saya merasa bangga, dan akan terus mendorong perhatian pemerintah terhadap eksistensi seni budaya di Banjar Waliang, sebagaimana yang disampaikan oleh Dewa Aji dan Dewa Biang,” imbuhnya.

Seniman Muda Aktif Tampil Gender Wayang

Kegiatan reses ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat lainnya, termasuk Dewa Gede Rai Ariana. Yang menyampaikan bahwa anak-anak dan remaja di Banjar Waliang telah aktif ngayah (melayani secara sukarela) sebagai penabuh gender wayang dalam berbagai kegiatan adat dan budaya.

“Anak-anak usia SD hingga SMP di desa kami sudah berani tampil menabuh Gender Dasa, dan bahkan sering diundang tampil ke desa-desa lain di Karangasem,” tutur Dewa Gede Rai Ariana.

Ia menambahkan bahwa para seniman Waliang telah berpengalaman tampil di berbagai event budaya. Seperti PKB, HUT Kota Amlapura, dan acara tingkat desa hingga kecamatan.

Harapan Banjar Waliang Akan Dukungan Nyata dari Pemerintah

Para seniman dan tokoh masyarakat berharap kehadiran DPRD Bali dapat membawa dukungan nyata untuk kemajuan seni, baik dalam bentuk fasilitas, pelatihan, maupun promosi. Hal ini penting untuk memperkokoh eksistensi para seniman lokal dan mendorong regenerasi pelaku seni Bali di masa depan.

Banjar Waliang Karangasem telah menjadi contoh inspiratif pelestarian budaya Bali melalui dedikasi seniman lokal dan partisipasi aktif generasi muda. Dukungan dari DPRD Provinsi Bali menambah semangat warga dalam menjaga dan mengembangkan warisan seni budaya Bali agar tetap hidup dan lestari di tengah arus modernisasi.

Ketua BKOW Provinsi Bali Buka Fun Walk HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Shares: