GIANYAR,InsertBali — Bali Fashion Trend 2025 kembali menjadi sorotan industri mode nasional dengan menghadirkan panggung khusus bagi brand fesyen lokal Indonesia. Melalui kolaborasi bersama Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, ajang ini menampilkan 12 brand hasil Program Inkubasi Fesyen 2025 dari Provinsi Bali dan wilayah Jabodetabek.
Kedua belas brand tersebut telah melalui proses pelatihan dan pendampingan intensif, serta lolos tahapan kurasi untuk tampil di runway fashion show Bali Fashion Trend 2025. Adapun brand yang terpilih antara lain Ceu Kokom Ecoprint, Ghaea Home, Da’poza, Opie Ovie, Suwari Loka, Srihanna, Guts Etnik, Milioki, Etiesta, Mierto, Amod Bali, Batik Marunda, dan Deden Siswanto for Jabodetabek.
Para desainer tersebut hadir sebagai representasi kekuatan kreatif fesyen lokal Indonesia yang mengangkat karakter budaya Nusantara melalui pendekatan desain kontemporer. Setiap brand menampilkan identitas unik yang mencerminkan kekayaan nilai budaya sekaligus inovasi dalam industri mode.
Program Inkubasi Fesyen 2025 dirancang untuk memperkuat kapasitas brand lokal. Program ini mencakup pendampingan strategi bisnis, pengembangan konsep koleksi, teknik penyajian mode, hingga storytelling brand. Selama proses tersebut, para peserta mendapatkan arahan langsung dari mentor, desainer profesional, pelaku industri, serta akademisi.
Hasil dari program inkubasi ini ditampilkan pada hari ketiga runway Bali Fashion Trend 2025 yang berlangsung di Onyx Park Resort, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Sabtu (20/12/2025). Pada kesempatan tersebut, masing-masing brand menampilkan karya terbaiknya di hadapan pelaku industri dan publik.
Inkubasi Fesyen 2025: Perpaduan Kreativitas Lokal dan Teknologi AI
Di atas runway Bali Fashion Trend 2025, setiap jenama menampilkan eksplorasi kreatif berbasis identitas lokal. Eksplorasi tersebut meliputi penggunaan tekstil lokal dan pemahaman tren fesyen terkini. Selain itu, jenama juga mempersiapkan fashion show, photoshoot, serta pengembangan desain. Beberapa jenama turut memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam penguatan branding. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif dalam mendorong jenama lokal agar kompetitif di pasar nasional dan global.
Direktur Fesyen Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Romi Astuti, menyampaikan bahwa Program Inkubasi Fesyen 2025 bertujuan memfasilitasi brand lokal agar dapat naik kelas melalui penguatan desain, konsep bisnis, dan daya saing industri. Ia menilai para jenama yang tampil membawa potensi besar bagi masa depan industri kreatif Indonesia.
Bali Fashion Trend 2025 merupakan platform mode tahunan yang mengusung visi penguatan budaya dan kreativitas lokal. Melalui penampilan 12 brand Inkubasi Fesyen 2025, ajang ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pelaku mode untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, ajang ini juga diharapkan mampu memperkuat jaringan industri dan karakter brand melalui dukungan serta eksposur media.
Program Inkubasi Fesyen 2025 oleh Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem mode nasional. Selama pelatihan, peserta mendapatkan pembekalan intensif terkait desain kreatif, analisis pasar, proses produksi, branding digital, hingga persiapan runway showcase. Hasilnya, 12 brand terpilih siap membawa energi baru bagi industri fesyen Indonesia melalui Bali Fashion Trend 2025.



















