Dibangun di Lahan 5,6 Hektar, Sekolah Berasrama untuk Siswa Miskin Karangasem dan Buleleng
KARANGASEM — Gubernur Bali Wayan Koster melaksanakan Upacara Ngeruak sekaligus Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Selasa (Anggara Wage, Pahang), 23 Desember 2025. Kegiatan ini menandai dimulainya pembangunan sekolah berasrama yang diperuntukkan khusus bagi siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Gubernur Koster hadir didampingi Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, serta dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Karangasem dan jajaran pemerintah daerah setempat.
Sekolah Rakyat Bali Sejalan dengan Arahan Pemerintah Pusat
Dalam sambutannya, Gubernur Wayan Koster menyampaikan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali merupakan tindak lanjut arahan dari Pemerintah Pusat. Yang meminta Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan lahan seluas 5,6 hektar untuk pembangunan sekolah rakyat.
Sekolah Rakyat ini akan menyelenggarakan pendidikan terpadu mulai dari Sekolah Dasar (SD), SMP, hingga SMA, dengan sistem berasrama (boarding school). Sasaran peserta didik adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Khususnya dari wilayah Kabupaten Karangasem hingga Buleleng bagian timur. “Sekolah ini bukan untuk masyarakat umum, tetapi bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Karangasem dan Buleleng masih masuk kategori wilayah dengan tingkat kemiskinan, sehingga lokasi ini sangat tepat,” ujar Gubernur Koster.
Terapkan Pola Pendidikan Berasrama
Menurut Gubernur Koster, Sekolah Rakyat Bali akan menerapkan pola pendidikan khusus berbasis asrama, di mana seluruh siswa dan guru berada dalam satu kawasan pendidikan. “Pola pendidikan berasrama ini membuat layanan pendidikan menjadi sangat berbeda dan lebih optimal, karena pembinaan karakter, disiplin, dan kualitas pembelajaran bisa berjalan maksimal,” jelasnya.
Mantan Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan selama tiga periode ini menegaskan bahwa konsep Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan unggulan yang digagas langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto. “Ini adalah sekolah yang berpihak pada rakyat kecil. Sebuah hadiah luar biasa dari Presiden RI untuk masyarakat Bali,” tegasnya.
Target Rampung Juni 2026
Gubernur Koster menegaskan komitmennya untuk memimpin langsung pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali, termasuk dalam penyiapan tenaga pendidik dan kurikulum. Ia meminta pelaksana proyek agar bekerja secara profesional, terukur, dan tepat waktu. “Saya minta pembangunan ini tuntas hingga akhir Juni 2026, lengkap dengan furniture dan siap beroperasi,” ujarnya.
Dorong Sinergi dengan SMKN Kubu
Di akhir sambutannya, Gubernur Koster juga menginstruksikan agar Dinas terkait mensinergikan Sekolah Rakyat dengan SMKN Kubu, mengingat lokasi kedua sekolah yang saling berdampingan. “Ke depan harus ada kerja sama yang baik dan gotong royong, agar seluruh aset pendidikan ini dikelola secara berkualitas dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Fasilitas Lengkap dan Anggaran Rp255,5 Miliar
Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali di Karangasem memiliki nilai kontrak sebesar Rp255.500.000.000. Sekolah ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, antara lain:
Asrama Putra dan Putri
Rumah Susun Guru
Gedung Serbaguna
Area MEP dan TPS
Lapangan Basket
Lapangan Upacara
Dengan fasilitas lengkap dan sistem pendidikan berasrama, Sekolah Rakyat Bali diharapkan menjadi model pendidikan inklusif dan berkualitas bagi anak-anak Bali dari keluarga kurang mampu.
Komit Bangun SDM Bali Unggul, Gubernur Koster Perluas Akses Pendidikan Tinggi Lewat Program SKSS



















