Pelabuhan Kusamba Segera Terwujud, FS Rampung dan Tahap Lanjutan Dimulai

FS Pelabuhan Kusamba Klungkung rampung dan dinyatakan layak bersyarat. Proyek strategis ini diharapkan menekan inflasi dan memperkuat konektivitas Nusa Penida.

KLUNGKUNG, InsertBali – Rencana Pemerintah Kabupaten Klungkung membangun Pelabuhan Kusamba atau pelabuhan barang di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, kian mendekati realisasi. Hal ini ditandai dengan rampungnya laporan akhir studi kelayakan (feasibility study/FS) yang dipaparkan di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (12/12).

Dokumen FS yang disusun oleh tim Universitas Udayana di bawah pimpinan Ida Bagus Putu Adnyana menyimpulkan bahwa pembangunan Pelabuhan Kusamba dinyatakan layak secara regulasi, namun dengan status “layak bersyarat”. Sejumlah catatan teknis wajib dipenuhi sebelum pembangunan fisik dapat dilaksanakan, salah satunya terkait pembebasan lahan di area rencana pembangunan pelabuhan.

Pembebasan lahan yang sah dan tuntas menjadi syarat mutlak agar proyek pelabuhan dapat dinyatakan layak dan berlanjut ke tahap berikutnya. Pembangunan pelabuhan ini sendiri telah lama dinantikan masyarakat Klungkung, khususnya warga Nusa Penida, karena diharapkan mampu menekan biaya distribusi logistik sekaligus menurunkan angka inflasi di wilayah kepulauan tersebut.

Bupati Klungkung, I Made Satria, dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali terkait status lahan di lokasi pembangunan. Lahan tersebut meliputi tanah bangunan Puskeswan, tanah milik Pemprov Bali yang saat ini digunakan sebagai Balai Benih Udang Galah (BBUG), serta sejumlah lahan lain yang belum bersertifikat.

“Luas lahan pelabuhan sekitar empat hektar. Untuk tanah yang belum memiliki sertifikat akan segera diusulkan kembali,” ujar Bupati Satria.

Berdasarkan desain yang telah disusun, pelabuhan barang ini dirancang mampu melayani aktivitas bongkar muat kapal jenis ferry dan roro. Dengan kapasitas tersebut, Pelabuhan Kusamba tidak hanya melayani penyeberangan menuju Nusa Penida, tetapi juga mendukung distribusi barang ke wilayah lain seperti Lombok dan Banyuwangi. Bahkan, terdapat opsi pengembangan fasilitas docking kapal jika memungkinkan.

Pelabuhan Kusamba Perkuat Konektivitas Nusa Penida

Proyek ini dinilai sangat strategis dalam memperkuat konektivitas transportasi darat–laut antara Klungkung dan Nusa Penida, sekaligus mendorong pemerataan pembangunan, khususnya di sektor pariwisata dan logistik. “Kami sangat mengharapkan masukan dari tim ahli dan kepala OPD terkait agar rencana pembangunan ini berjalan lancar,” harap Bupati asal Desa Sental, Nusa Penida tersebut.

Sementara itu, Ketua Tim FS Universitas Udayana, Ida Bagus Putu Adnyana, menjelaskan bahwa laporan akhir FS disusun sebagai pedoman perencanaan dan analisis kelayakan pembangunan pelabuhan dari berbagai aspek. Aspek tersebut meliputi teknis, ekonomi, keuangan, lingkungan, dan sosial, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara terstruktur, menyeluruh, dan berkelanjutan, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasional, hingga pemeliharaan serta partisipasi masyarakat.

Sebagai gambaran tahapan lanjutan, penyusunan FS dilaksanakan pada Agustus hingga November 2025. Selanjutnya, pada tahun 2026 akan dilakukan review DLKr/DLKp, penyusunan rekomendasi Syahbandar, pertimbangan teknis dari Direktur Jenderal, serta penetapan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) oleh Bupati Klungkung pada Februari hingga September. Proses sertifikasi lahan dijadwalkan berlangsung Juni hingga Oktober 2026.

Tahap Survei Investigasi Desain (SID) dan Detail Engineering Design (DED) direncanakan pada Maret hingga Agustus 2027, disusul studi lingkungan dan perizinan lingkungan pada Juli hingga Oktober 2027. Diharapkan, pada triwulan akhir 2027, penetapan lokasi Pelabuhan Kusamba oleh Menteri Perhubungan sudah dapat diterbitkan setelah melalui proses administrasi dari Bupati Klungkung kepada Gubernur Bali dan diteruskan ke Kementerian Perhubungan.

Shares: