Badung, Bali – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri pelaksanaan Karya Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, dan Atma Wedana. Yang digelar secara massal oleh Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, pada Senin, 23 September 2025. Kegiatan yadnya ini merupakan bagian dari perayaan Warsa Saka 1947/Masehi 2025 dan berlangsung di Bale Wantilan Desa Adat Kapal.
Dalam sambutannya, Wagub Giri Prasta menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat (krama) Desa Adat Kapal. Dalam menyukseskan karya yadnya massal di Bali tersebut. Ia menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya berperan dalam meringankan beban biaya upacara bagi masyarakat. Tetapi juga menjadi media untuk memperkuat nilai-nilai solidaritas, ngayah (kerelawanan), dan pelestarian adat serta tradisi Bali.
“Pelaksanaan yadnya ini telah berjalan dengan baik, sesuai dengan tattwa, susila, dan upacara. Saya menyaksikan langsung bagaimana krama bersatu, saling membantu demi kelancaran karya. Semoga tradisi seperti ini terus dilanjutkan dan diwariskan,” ujar Giri Prasta.
Dorongan untuk Pelestarian dan Inovasi Karya Yadnya
Lebih lanjut, Wakil Gubernur Bali juga menyampaikan pentingnya keberlanjutan dan pengembangan yadnya massal di masa depan. Ia menyarankan agar pelaksanaan yadnya ke depan dapat dilengkapi dengan upacara lainnya seperti Raja Sewala, Raja Singa, atau Menek Kelih, sehingga seluruh siklus kehidupan umat Hindu — dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian — dapat terfasilitasi secara menyeluruh.
“Ini adalah bentuk nyata dari nilai-nilai kearifan lokal Bali. Jika ini dijaga dan dikembangkan, maka tradisi leluhur kita akan tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman,” tambahnya.
Bendesa Adat Kapal: Wujud Awig-Awig dan Tradisi Ngayah
Sementara itu, Bendesa Adat Kapal, I Ketut Sudarsana, selaku Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemerintah Provinsi Bali, baik secara moril maupun materiil. Ia menyebut bahwa karya yadnya massal ini merupakan implementasi dari awig-awig (aturan adat) serta pengamalan semangat ngayah masyarakat setempat.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan pemerintah yang memungkinkan karya ini berjalan lancar. Ini menjadi contoh sinergi yang baik antara desa adat dan pemerintah dalam menjaga kelestarian adat, agama, tradisi, dan budaya Bali,” ujarnya.
Makna Penting Karya Yadnya Massal bagi Masyarakat di Bali
Karya Manusa Yadnya, Pitra Yadnya, dan Atma Wedana memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Hindu di Bali. Melalui yadnya massal seperti ini, masyarakat dapat menjalankan upacara keagamaan dengan biaya lebih ringan, tanpa mengurangi nilai spiritual dan kesakralan upacara. Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antarwarga, memperkuat semangat gotong royong, serta menjaga kesinambungan tradisi leluhur.
Peduli Warga, Bupati Satria Serahkan Bantuan Sosial di Kecamatan Dawan