Denpasar, Bali – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang di Denpasar, Bali, Sabtu (13/9). Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh Gubernur Bali Wayan Koster, menandai komitmen kuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana.
Presiden tiba sekitar pukul 13.00 WITA di Jalan Gajah Mada, Denpasar, dan langsung menyapa warga di Gang Gajah Mada IV, salah satu kawasan paling terdampak. Presiden Prabowo berdialog langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan dan kebutuhan mereka.
“Pemerintah pusat akan membantu penuh pemulihan kerusakan dan kerugian akibat banjir ini. Kita hadapi bersama, kita pulihkan bersama,” tegas Presiden Prabowo di hadapan warga.
Gubernur Koster: Pemerintah Daerah Bergerak Sejak Hari Pertama
Gubernur Bali Wayan Koster dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah bergerak cepat sejak hari pertama kejadian banjir, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, termasuk dukungan dari TNI, Polri, dan BNPB.
“Kami bekerja 24 jam sejak dini hari banjir terjadi. Prioritas utama adalah evakuasi, logistik, dan penanganan darurat. Kehadiran Bapak Presiden menjadi penyemangat besar bagi kami semua,” ujar Gubernur Koster.
Antusiasme Warga: Presiden Disambut Hangat di Kawasan Gajah Mada
Ribuan warga terlihat memadati kawasan Jalan Gajah Mada untuk menyambut kedatangan Presiden dan rombongan. Setelah berdialog dengan warga, Presiden menyusuri jalan menuju Pasar Kumbasari, menunjukkan perhatian penuh terhadap wilayah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat banjir.
Turut hadir mendampingi dalam kunjungan ini:
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budiyanto
Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya
Korban dan Kerusakan Akibat Banjir Bandang Bali
Menurut data resmi pemerintah daerah, banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 10 September 2025 dini hari, telah menyebabkan 17 korban jiwa, terdiri dari:
11 orang di Kota Denpasar
3 orang di Kabupaten Gianyar
2 orang di Kabupaten Jembrana
1 orang di Kabupaten Badung
Selain korban jiwa, banjir merusak sejumlah infrastruktur vital seperti jalan, jembatan, dan puluhan rumah warga.
Penyebab Banjir: Cuaca Ekstrem Akibat Gelombang Rossby
Banjir besar yang melanda Bali ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem, dampak dari fenomena gelombang ekuatorial Rossby. Gubernur Koster menjelaskan bahwa kondisi cuaca ini telah dipantau sebelumnya, namun intensitas hujan melebihi prediksi dan menyebabkan aliran sungai meluap.
“Kami terus berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan instansi teknis untuk antisipasi lanjutan serta langkah mitigasi ke depan,” ujar Gubernur Koster.
Langkah Lanjutan: Pemulihan Infrastruktur dan Bantuan Kebutuhan Dasar
Pemerintah fokus pada:
Pemulihan infrastruktur vital
Penyediaan kebutuhan dasar masyarakat
Distribusi bantuan logistik dan sembako
Rehabilitasi rumah warga terdampak
Presiden Prabowo dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke posko darurat penanganan banjir yang didirikan di beberapa titik oleh pemerintah daerah dengan dukungan TNI dan Polri, untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan efektif.
Lewat Siaran Radio, Ibu Putri Koster Ajak Masyarakat Bali Jadikan PSBS Sebagai Gaya Hidup