Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bali Baru Capai 29 Persen Target Penerima Manfaat

DENPASAR, 30 September 2025 – Sejak resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bali telah menyerap anggaran sebesar Rp127,07 miliar. Namun, hingga 8 September 2025, realisasi penerima manfaat program masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali, Muhammad Mufti Arkan, mengungkapkan bahwa program MBG baru menjangkau 256.215 penerima manfaat, atau sekitar 29 persen dari total target 893.362 orang.

“Bukti realisasi memang sudah ada, tetapi baru menyentuh 29 persen. Kami mohon dukungan semua pihak agar SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dapat tumbuh lebih cepat di seluruh wilayah Bali,” ujar Mufti.

Rincian Penerima Manfaat Program MBG di Bali

Program Makan Bergizi Gratis menyasar sejumlah kelompok prioritas, mulai dari anak usia dini hingga kelompok rentan. Berikut adalah rincian penerima manfaat per kategori:

  • Taman Kanak-Kanak (TK): 15.727 orang

  • SD kelas 1–3: 47.338 orang

  • SD kelas 4–6: 45.649 orang

  • SMP: 62.718 orang

  • SMA: 27.995 orang

  • SMK: 23.734 orang

  • Kategori lain (ibu hamil, ibu menyusui, balita): 33.054 orang

Jembrana Tertinggi, Klungkung Terendah

Dari sisi wilayah, Kabupaten Jembrana mencatat capaian tertinggi dengan 60.107 penerima manfaat, mengingat daerah ini menjadi pilot project program MBG di Bali. Disusul:

  • Buleleng: 37.447 orang

  • Denpasar: 29.094 orang

  • Badung: 19.308 orang

  • Klungkung: 5.975 orang (terendah)

Hambatan Utama: Minimnya Dapur SPPG Aktif

Program MBG mengandalkan dapur SPPG sebagai pusat pengolahan dan distribusi makanan bergizi. Namun, dari target 422 dapur aktif, hingga kini baru terbentuk 80 dapur (29 persen).

Mufti menilai hambatan utama bukan pada anggaran, melainkan pada kesiapan teknis di lapangan:

“Dana tidak jadi masalah karena langsung ditransfer Kementerian Keuangan ke Badan Gizi Nasional (BGN). Tantangan justru terletak pada modal, lokasi yang representatif, dan standar higienis yang ketat untuk dapur penyelenggara,” jelasnya.

Pihak DJPb Bali tengah melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi secara detail kendala yang dihadapi para calon pengelola dapur.

Perlu Percepatan Dapur SPPG untuk Capai Target Nasional

Dengan realisasi yang masih jauh dari target, DJPb Bali menegaskan pentingnya percepatan pembentukan dapur SPPG di seluruh kabupaten/kota agar manfaat Program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan.

Program ini juga sejalan dengan strategi nasional penurunan angka stunting, perbaikan gizi anak, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Menteri Pariwisata: “Wonderful Indonesia Gourmet” Perkuat Posisi Indonesia Sebagai Destinasi Gastronomi Global

Shares: