INSERT BALI, Denpasar – Tren wisata di Indonesia sepertinya tidak mengalami banyak perubahan yang berarti dari tahun ke tahun. Terbukti dari hasil survei Kemenparekraf yang menunjukkan adanya kesamaan antara tren tahun lalu dengan tahun sebelumnya. Lantas, bagaimana dengan tren pariwisata 2025?
Tren di tahun ini diprediksi akan tetap konsisten karena selera wisatawan baik lokal maupun mancanegara masih linear. Berikut sejumlah perkiraan tren pariwisata di Indonesia.
1. Cultural Immersion: Wisata Budaya
Wisata berbasis budaya jadi salah satu tren wisata di Indonesia yang terus bertahan dari tahun ke tahun. Para wisatawan semakin tertarik dengan adat dan budaya daerah lain.
Wisatawan masa kini tidak hanya puas menyaksikan pertunjukan budaya, tetapi juga ingin terlibat langsung di dalamnya. Di Indonesia, hal ini terlihat dari meningkatnya popularitas Desa Penglipuran Bali, di mana wisatawan bisa berbaur dengan masyarakat lokal dan mencoba membuat kerajinan tangan.
Selain itu, banyak juga turis asing maupun domestik yang tertarik mengikuti tradisi Melukat atau ritual pembersihan jiwa di Bali.
2. Health and Wellness: Wisata Kesehatan
Wisata di sektor kesehatan dan kebugaran juga diperkirakan akan terus meningkat popularitasnya di tahun ini. Saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan mental semakin tinggi.
Oleh sebab itu, banyak orang yang menjadikan liburan sebagai momen detoksifikasi tubuh dan merelaksasi pikiran. Tempat-tempat yang menawarkan pengalaman meditasi, yoga, atau spa di Ubud akan jadi jujugan wisatawan di tahun ini. Kolam air panas seperti di Ciater Jawa Barat juga diprediksi akan makin diminati wisatawan.
Tren Pariwisata 2025
3. Eco-Tourism: Wisata Ramah Lingkungan
Tren wisata 2025 sepertinya juga akan fokus di ekowisata. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, saat ini wisatawan menjadi lebih selektif saat memilih destinasi liburan.
Sejumlah destinasi ekowisata yang bisa kamu masukkan dalam wishlist liburan di tahun ini di antaranya ialah Taman Nasional Komodo (NTT), Kawah Ijen (Jawa Timur), Raja Ampat (Papua Barat), serta Pulau Nusa Penida (Bali).
Prediksi tren pariwisata di Bali adalah makin meningkatnya jumlah turis yang ingin mengeksplorasi keindahan Nusa Penida, dibandingkan dengan Pulau Bali yang sudah terlalu padat. Di samping itu, Nusa Penida jadi destinasi favorit para pecinta diving dan snorkeling karena menyuguhkan pesona bawah laut yang mengagumkan.
4. Petualangan dan Aktivitas Outdoor
Tren wisata petualangan juga dinilai akan terus meningkat. Generasi muda lebih menyukai aktivitas yang menantang dan memberikan pengalaman yang tak biasa seperti mendaki gunung, menyelam, atau arung jeram.
Indonesia, dengan landscape alam yang beragam menawarkan banyak pilihan destinasi bagi wisatawan yang ingin berpetualang di alam terbuka, di antaranya ialah Gunung Rinjani (Lombok), Kawa Ijen (Jawa Timur), dan Taman Nasional Bali Barat (Bali).
5. Liburan ke Daerah Sejuk
Tren aktivitas yang juga akan semakin diminati adalah berlibur ke tempat sejuk. Hal ini merupakan salah satu dampak pemanasan global sehingga wisatawan lebih memilih berlibur di daerah pegunungan untuk menghindari cuaca panas.
Destinasi seperti Puncak (Bogor), Dieng (Jawa Tengah), dan Batu (Malang) menjadi tempat favorit menghabiskan waktu bersama keluarga. Sementara itu, destinasi berhawa sejuk di Bali yang sering dipadati wisatawan di antaranya ialah kawasan Bedugul dan Kintamani.
Jadi, tren wisata mana yang paling kamu sukai? Kamu dapat mempertimbangkan satu atau beberapa tren ini dalam menyusun rencana liburanmu. salah satunya mengunjungi objek wisata di Nusa Penida dengan Paket Tour Murah Nusa Penida Lancong
Dari kelima tren pariwisata 2025 ini dapat disimpulkan bahwa wisatawan semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan. Dengan mendukung tren positif ini, Indonesia tidak hanya dapat menarik lebih banyak turis tapi juga pariwisata dapat semakin berkembang secara berkelanjutan.