Sidak TPS3R Gulingan: Duta PSBS Minta Sampah Organik Diselesaikan di Sumber, TPS3R Fokus Kelola Anorganik & Residu

Badung — Penguatan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) kembali ditegaskan oleh Duta PSBS PADAS, Ibu Putri Koster, saat melakukan sidak TPS3R Sapuh Jagat Desa Gulingan, Mengwi, bersama Tim Percepatan Penanganan Sampah (PSP PADAS) pada Kamis (11/12). Dalam kunjungan tersebut, ia menekankan pentingnya penyelesaian sampah organik di sumber, agar TPS3R dapat fokus menangani sampah anorganik dan residu.

Sampah Organik Wajib Diselesaikan di Sumber

Dalam arahannya, Ibu Putri Koster menyatakan bahwa kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah organik menjadi kunci keberhasilan PSBS.

“Sampah organik yang ada di rumah tangga harus selesai di rumah tangga, dari sekolah selesai di sekolah, dan dari tempat ibadah selesai di tempat ibadah. Sampah organik wajib dikelola di sumbernya,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa TPS3R tidak seharusnya terbebani sampah organik, karena peran utama fasilitas tersebut adalah mengolah sampah anorganik bernilai ekonomi serta residu.

“Kalau sampah organik selesai di sumbernya, beban TPS3R jauh lebih ringan. Itulah konsep sesungguhnya dari pengelolaan sampah berbasis sumber,” lanjutnya.

Peran Penting Kepala Desa dan Edukasi Berkelanjutan

Dalam sidak tersebut, Ibu Putri Koster juga meminta Kepala Desa/Perbekel untuk aktif melakukan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan terhadap penerapan PSBS di wilayahnya.

Ia menegaskan bahwa setiap desa diberikan keleluasaan menentukan pola dan sistem pengelolaan sampah sesuai karakteristik wilayah masing-masing.

“Kreativitas dan inovasi dari Kepala Desa sangat diperlukan untuk menuntaskan persoalan sampah,” ujarnya.

PSBS Sudah Diterapkan di Desa Gulingan

Perbekel Desa Gulingan, I Ketut Winarya, menjelaskan bahwa desanya telah menerapkan sistem PSBS sesuai Pergub Bali No. 47 Tahun 2019. Masyarakat wajib melakukan pemilahan sampah sesuai jenisnya. Setiap Kepala Keluarga diberikan nomor identitas pemilahan sehingga kesalahan dapat mudah dipantau.

“Kalau ada yang salah memilah, langsung ketahuan. Kami beri tahu dan edukasi lagi,” jelas Winarya.

Ia menyebutkan bahwa dukungan masyarakat terhadap program PSBS cukup tinggi, walaupun sistem yang diterapkan masih perlu disempurnakan melalui edukasi berkelanjutan.

Penilaian TPS3R Gulingan Sudah Baik, Tapi Harus Lebih Fokus

Dalam evaluasinya, Ibu Putri Koster menilai bahwa TPS3R Gulingan sudah berjalan cukup baik. Sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik ditangani oleh offtaker, sementara residu dikirim ke TPST.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa ke depan TPS3R harus fokus pada sampah anorganik dan residu, sedangkan seluruh pengelolaan sampah organik diserahkan kepada masyarakat di sumbernya.

Mendagri Nobatkan Klungkung sebagai Kabupaten Sangat Inovatif pada IGA 2025

Shares: