Seluruh Desa dan Kelurahan di Gianyar Kini Miliki Perpustakaan

Perpustakaan desa di Gianyar dorong Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial guna meningkatkan budaya literasi masyarakat.

GIANYAR, InsertBali — Seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Gianyar kini resmi memiliki perpustakaan desa sebagai pusat literasi dan pemberdayaan masyarakat. Capaian ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam memperluas layanan pengetahuan hingga ke tingkat desa.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Putu Eka Susanti, menyampaikan bahwa total 70 desa/kelurahan di Gianyar telah memiliki fasilitas perpustakaan dengan standar minimal yang ditetapkan.

“Setiap perpustakaan desa/kelurahan memiliki minimal 1.000 judul koleksi buku, rak buku standar, serta telah terdaftar dengan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP),” ujar Dayu Eka Susanti saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/12).

Perpustakaan Desa perlu Bantuan Buku dan Pembinaan Berkelanjutan

Menurutnya, peningkatan layanan literasi tidak lepas dari dukungan bantuan bahan bacaan bermutu dan rak buku yang secara bertahap disalurkan pemerintah.

Tahun 2024, bantuan diberikan kepada 6 perpustakaan desa, sementara pada 2025 bantuan diberikan kepada 64 perpustakaan desa/kelurahan, 1 Taman Bacaan Masyarakat, serta 3 perpustakaan khusus di Rutan Gianyar, Puskesmas 1 Gianyar, dan Puskesmas 2 Gianyar.

“Keberadaan perpustakaan di seluruh wilayah diharapkan dapat meningkatkan akses bacaan bermutu bagi masyarakat,” jelasnya.

Kabid Layanan dan Pelestarian Perpustakaan, I Nyoman Bidi Sastra Sedana, menambahkan bahwa pihaknya melakukan pembinaan dan monitoring agar koleksi benar-benar dimanfaatkan.

“Tahun ini, pembinaan menyasar 20 perpustakaan umum dan akan terus berlanjut hingga seluruh penerima bantuan terjangkau,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa hasil monitoring menunjukkan seluruh perpustakaan telah mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.

“Koleksi ini tidak hanya sebagai bahan bacaan, tetapi juga menjadi pendorong Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dengan mengarahkan kegiatan masyarakat menggunakan referensi bacaan yang ada,” jelasnya.

Manfaatkan Waktu Tunggu untuk Literasi

Sekretaris Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Ngakan Nyoman Rai Aji Putra, turut membenarkan bahwa kehadiran bahan bacaan bermutu sangat membantu masyarakat.

Koleksi perpustakaan desa ditempatkan di kantor desa, sehingga warga dapat memanfaatkan waktu menunggu pelayanan administrasi untuk membaca buku.

“Selain bantuan dari Perpusnas, kami juga menerima dukungan buku dari perusahaan yang ada di desa. Seluruh koleksi kami manfaatkan untuk meningkatkan literasi masyarakat,” pungkasnya.

Shares: