Pasca Kejadian Penusukan, Lapangan Umum Sampalan Dicaru

Prosesi upacara pecaruan pasca penusukan di Lapangan Umum Sampalan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung,

Klungkung, Insert Bali – Upacara pencaruan dilakukan di Lapangan Umum Sampalan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, pasca kejadian penusukan pada acara pasar malam, Rabu, 7 Mei beberapa waktu lalu. Secara niskala, upacara yang digelar Minggu (18/5) sore pukul 17.00 Wita ini, dilaksanakan guna menetralisir dan menciptakan keharmonisan sekala dan niskala.

I Dewa Nyoman Kuning Ardhana dari Badan Keamanan Desa Adat (Bakamda) Desa Adat Dalem Setra Batununggul mengatakan, upacara mecaru manca dihadiri oleh pecalang dan prajuru desa adat. Mecaru ini bertujuan memberikan keharmonisan dan menetralisir hal-hal yang tidak baik. Selain itu juga dapat memberikan vibrasi positif bagi lingkungan dan masyarakat itu sendiri. “Sore menjelang petang, upacara mecaru dipuput oleh mangku ajeg Pura Dalem. Upacara berjalan lancar, khusyuk, dan khidmat,” ujar Dewa Kuning.

Harmonisasi Niskala Usai Penusukan di Sampalan

Sementara Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika, menyampaikan proses pelaksanaan upacara mecaru ini. Ia menyampaikan bahwa upacara mecaru ini telah melalui koordinasi dengan pihak kecamatan, desa, maupun Kapolsek Nusa Penida. Melalui harmonisasi mecaru di lokasi kejadian, energi positif diharapkan dapat memancar kepada setiap insan. Agar senantiasa diberikan jalan dan petunjuk untuk melangkah. “Kami menggelar upacara ini untuk tujuan menetralisir dan harmonisasi lingkungan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Kejadian ini sebagai bahan renungan kita bersama untuk melangkah,” ujar Dewa Anom.

Seperti diketahui, seorang pria mengalami luka tusuk cukup serius setelah terlibat perkelahian dengan rekannya di Pasar Malam, Lapangan Umum Sampalan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (5/5) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Pelaku penusukan telah diamankan polisi. Korban diketahui bernama Allme Tirta Anggara, 22, beralamat di Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana. Ia mengalami dua luka tusukan, masing-masing di punggung bagian kanan dan dada kiri. Korban dirawat intensif di RSUD Gema Santi, Nusa Penida.

Sedangkan, pelaku penusukan adalah rekan korban sendiri, yakni Muhammad Iqbal Rafsanjani, 26, yang juga berasal dari Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Jembrana. Motif dugaan sementara penusukan dipicu dendam pribadi antara pelaku dan korban.

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan para saksi, serta membuat surat permohonan visum et repertum (VER). Dari pemeriksaan awal, diketahui bahwa motif penusukan diduga karena dendam pribadi antara korban dan pelaku. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (nav)

Shares: