INSERT BALI, Denpasar – Jika berbicara mengenai seni tari Bali, maka Tari Kecak dan Tari Pendet mungkin lebih dikenal oleh wisatawan. Padahal, Bali masih punya banyak tarian yang tak kalah keren dan sarat makna, salah satunya adalah Tari Rejang Bali.
Nah, untuk membuktikan keindahannya, di bawah ini kami sudah rangkumkan mengenai sejarah, makna, dan jenis Tari Rejang dengan lengkap. Yuk, pelajari lebih dalam kesenian ini!
Sejarah dan Makna Tari Rejang Bali
Tari Rejang merupakan tari klasik Bali yang punya gerakan sederhana. Para penarinya adalah perempuan atau lelaki yang menari dalam posisi melingkar dan berbaris.
Tarian ini pun mempunyai akar sejarah yang panjang dan berkaitan erat dengan kehidupan spiritual masyarakat Bali. Banyak yang meyakini bahwa sejarah Tari Rejang dimulai dari zaman pra-Hindu atau Bali kuno. Keyakinan ini muncul karena gerakan tarinya terbilang sangat sederhana.
Ketika ajaran Hindu mulai menjamur di Bali, tarian ini pun mulai beradaptasi dengan agama ini. Pada akhirnya, tarian ini pun masuk menjadi salah satu tarian yang banyak disertakan dalam ritual agama setempat.
Tarian ini pun bukan sekadar hiburan, namun juga menjadi media untuk memberikan sambutan terhadap dewa yang datang ke bumi. Tarian inilah yang mereka gunakan untuk mengungkapkan syukur dan bukti bakti terhadap segala karunia yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Gerakan tarian Rejang tergolong sederhana dibandingkan jenis tari Bali lainnya. Kesederhanaan ini pun memiliki makna tersendiri, yaitu melambangkan keseimbangan hidup yang ada pada filosofi Tri Hita, yang mencakup manusia dengan Sang Pencipta, lingkungan, dan sesamanya.
Jenis-Jenis Tari Rejang
Tali Rejang Bali punya beberapa versi. Namun, beberapa jenis Tali Rejang yang populer di kalangan masyarakat adalah:
1. Tari Rejang Dewa
Penarinya biasanya adalah anak-anak atau remaja perempuan. Dengan iringan gamelan gong kebyar, anak-anak menari di pura dengan gerakan yang sederhana.
2. Tari Rejang Renteng
Tari Rejang Renteng berasal dari Nusa Penida, di mana para penampilnya adalah perempuan dewasa, terutama yang telah berumah tangga.
3. Tari Rejang Lanang
Sesuai namanya, penari Rejang Lanang adalah para laki-laki, sehingga gerakan yang mereka tampilkan terlihat lebih maskulin dan fleksibel.
4. Tari Rejang Onying
Gerakan dalam tarian ini terkesan lebih keras dan kasar, layaknya gerakan dalam Tari Baris. Daya tariknya terletak pada penggunaan keris yang dihunuskan ke setiap dada penari, atau terkenal dengan sebutan ngurek.
5. Tari Rejang Kuningan
Tarian ini tampil ketika penduduk merayakan Kuningan. Hanya penari yang masih gadis yang boleh menarikan tarian ini. Versi Tari Rejang Kuningan kemungkinan telah ada sejak abad ke-9.
6. Tari Rejang Tabuh
Rejang Tabuh berasal dari Desa Penebel Tabanan, dengan proses menari yang cukup unik. Para penari akan menari sambil matembang atau menyanyi, dengan memakai kipas sebagai properti tambahan.
7. Tari Rejang Pusung
Rejang Pusung ini asalnya dari Desa Pakraman Geriana Kauh, Selat, Kabupaten Karangasem. Keunikannya adalah pada hiasan kepala penari yang memanfaatkan kulit jeruk jeruti. Pemilihan penarinya pun tidak boleh sembarangan, harus satu persusuan atau dari keturunan pengurus desanya.
8. Tari Rejang Wastra
Penari Tari Rejang Wastra adalah dua lelaki dan perempuan, di mana ceritanya berputar mengenai persiapan upacara.
Nah, Tari Rejang Bali sudah terdengar menarik, bukan? Dari satu tari ini, kamu bahkan bisa melakukan wisata ke berbagai tempat untuk menyaksikan setiap jenisnya secara langsung. Yuk, eksplorasi Bali lebih lanjut dan siapkan perjalananmu!