Dinkes Gianyar Ingatkan Waspada Diabetes pada Anak, 2 Kasus Terdeteksi

Dinkes Gianyar Ingatkan Waspada Diabetes pada Anak

Gianyar, InsertBali – Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Dra Ni Nyoman Ariyuni MAP, mengingatkan pentingnya deteksi dini Diabetes Melitus (DM) pada anak-anak. Peringatan ini disampaikan setelah terdeteksi dua kasus DM pada anak di Gianyar, masing-masing satu kasus pada usia 8–9 tahun dan satu kasus pada usia 15–17 tahun.

Ariyuni menjelaskan, gejala awal Diabetes Melitus pada anak sering kali tidak spesifik sehingga mudah disalahartikan. “Tanda yang perlu diwaspadai antara lain sering buang air kecil, bahkan saat tidur (mengompol) padahal sebelumnya tidak, rasa haus berlebihan, dan berat badan yang tidak naik meskipun makan banyak,” jelasnya, Selasa (12/8).

Gejala lain meliputi anak mudah lelah, luka sulit sembuh, infeksi jamur berulang, serta perubahan perilaku seperti mudah marah atau lesu. Kondisi ini dapat terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga mulai membakar lemak dan otot.

Menurut Ariyuni, faktor risiko DM pada anak meliputi riwayat keluarga dengan DM tipe 1 atau penyakit autoimun, anak yang memiliki penyakit autoimun seperti celiac atau tiroid, serta paparan faktor lingkungan tertentu. Orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan gula darah jika gejala atau faktor risiko ditemukan.

Pemeriksaan meliputi Gula Darah Sewaktu (GDS) di atas 200 mg/dL disertai gejala DM, Gula Darah Puasa (GDP) di atas 126 mg/dL setelah puasa 8 jam, atau tes HbA1c di atas 6,5 persen.

Ariyuni menekankan, pencegahan DM pada anak perlu dilakukan sejak dini melalui pola hidup sehat. Langkah tersebut mencakup pembatasan konsumsi gula, memperbanyak asupan serat, menjaga porsi makan seimbang, aktivitas fisik minimal 60 menit per hari, mengurangi waktu bermain gadget, serta pemantauan berat badan secara rutin di Posyandu atau Puskesmas.

“Pencegahan DM pada anak harus melibatkan seluruh keluarga, sehingga tercipta lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Upaya ini bukan hanya mencegah DM, tetapi juga membentuk fondasi kesehatan yang kuat untuk masa depan anak,” tegasnya.

Shares: