
Nusa Penida, insertbali.com – Anggota DPRD Klungkung masa bakti 2019-2024, I Made Satria, SH memberikan apresiasi kepada pelaksanaan Prosesi Upacara Pitra Yadnya/ngaben massal yang dilangsungkan masyarakat Banjar adat Sental Kangin, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung pada Jumat (7/7) pagi. Pria asal Nusa Penida yang hadir langsung dalam prosesi puncak pengabenan tersebut mengaku sangat salut dengan kekompakan dan gotong royong warga yang mengikuti rangkaian upacara sejak awal.
Pria asal Dapil Nusa Penida dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini mengatakan pula dirinya melihat langsung Kerjasama baik antar warga terutama pemilik sawa yang mengikuti prosesi upacara yang dipusatkan di setra setempat tersebut. “ Prosesi dari awal sampai hari H berjalan dengan baik. Ini berkat gotong royong warga banjar adat sental kangin dan merupakan Pertanggung jawaban banjar adat pada warganya. Saya lihat sangat baik kerja samanya dengan pemilik sawa sehingga prosesi berjalan sesuai harapan,” Kata Satria yang juga turut serta dalam ayah-ayahan upacara tersebut.
Prosesi Pitra yadnya menurut Satria sangat penting bagi orang Bali yang juga berarti penghormatan dan pemeliharaan atau pemberian sesuatu yang baik dan layak kepada ayah-bunda dan kepada orang-orang tua yang telah meninggal. Mereka yang ada di lingkungan keluarga sebagai suatu kelanjutan rasa bakti seorang anak ( sentana ) terhadap leluhurnya. Pelaksanaan upacara Pitra Yadnya sangat penting, karena seorang anak ( sentana ) mempunyai hutang budi, bahkan dapat di katakan berhutang jiwa kepada leluhurnya.
Pria asal Dusun Sental, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida ini juga memuji warga yang tetap semangat meskipun harus diterpa guyuran hujan selam prosesi berlangsung. “Ada sedikit hambatan dalam cuaca karena ada hujan yang turun. Walau demikian semangat bhakti masyarakat dan pemilik sawa terhadap uacar dan prosesinya tidak surut,” katanya lagi.
Satria juga mengatakan apresiasi kepada semangat ngajegang tradisi serta budaya yang dilaksanakan Banjar adat Sental Kangin lewat dilangsungkannya prosesi bahkan dengan sumber pendanaan secara swadaya. “ Banjar adat telah turur serta ngajegang budaya dengan menjalankan budaya seprti ini dan tidak hanya ngaben sebenarnya. Ayah-ayahan masyakat luar biasa tanpa kenal Lelah, tidak menyurutkan bhaktinya,” kata kakak kandung tokoh masyarakat Nusa Penida Ketut Leo ini. “ Untuk harapan kita agar tetap ajeg Bali. Harapannya kita ingin memupuk Kembali agar jangan sampai tradisi budaya dan kegiatan sepeti ini sampai kehilangan roh dan maknanya. Pupuk terus semanagat untuk menjalankan kewajiban, menjalanan yadnya,” terangnya lagi.
Sementara itu, Prawartaka Upacara Kadek Parnata mengungkapkan terima kasih kepada kontribusi nyata I Made Satria dalam berjalannya rangkaian upacara tersebut. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak I Made Satria, Anggota DPRD Kabupaten Klungkung yang turut serta berpartisipasi dalam ayahan-ayahan di rangkaian Pitra yadnya ini. Serta terima kasih pula kepada beliau atas dukungan berupa donasi yang diberikan sangat membantu lancarnya rangkaian upacara,” kata Parnata.
Rangkaian Pitra Yadnya di Banjar adat Sental kangin, Nusa Penida akan terus berlanjut dengan upacara Ngulapin, Ngangget Don Bingin, Ngajum Sekah, Ngeroras hingga akhirnya Sang Pitara bisa melinggih di masing-masing Kemulan lewat upacara Ngingkup pada 24 Juli 2023 mendatang. Rangkaian Pitra Yadnya massal tersebut menghabiskan dana sejumlah Rp 350 Juta dengan sumber pendanaan dari swadaya masyarakat serta sejumlah donator. Total, terdapat 15 sawa yang mengikuti prosesi ngaben massal serta 14 peserta Ngelungah yang Sebagian besar merupakan warga Banjar adat Sental Kangin