GIANYAR, InsertBali – Upaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Gianyar tidak lagi hanya mengandalkan pendekatan hukum dan penindakan. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar memilih strategi yang lebih humanis dengan mengangkat seni, budaya, serta nilai-nilai kearifan lokal desa adat sebagai media utama pencegahan narkoba.
Pendekatan tersebut disampaikan dalam kegiatan pemaparan capaian kinerja sepanjang tahun 2025 yang digelar di Kantor BNNK Gianyar, Selasa (23/12/2025). Kepala BNNK Gianyar, Sudirman, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa perang melawan narkoba akan jauh lebih efektif apabila dilakukan secara persuasif dan menyentuh sisi kemanusiaan masyarakat.
“Seni dan budaya memiliki kekuatan besar untuk menyampaikan pesan moral dan edukasi. Inilah yang kami dorong dalam strategi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Gianyar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, BNNK Gianyar juga memberikan apresiasi kepada sejumlah desa yang dinilai aktif dan konsisten mendukung program P4GN. Salah satunya Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, yang resmi ditetapkan sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba) Tahun 2025.
Menurut Sudirman, penetapan Desa Bersinar dilakukan melalui proses penilaian terhadap komitmen pemerintah desa dan desa adat dalam menjalankan program pencegahan narkoba secara berkelanjutan. Desa Saba yang merupakan kawasan wisata dinilai memiliki tingkat kerawanan tersendiri, sehingga membutuhkan langkah antisipatif yang kuat dan berkesinambungan.
“Status Desa Bersinar bukan sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan desa tetap aman dari ancaman narkoba,” tegasnya.
Selain Desa Saba, inovasi pencegahan narkoba berbasis budaya juga dilakukan oleh Desa Sidan dengan memanfaatkan seni tradisional Drama Gong sebagai media sosialisasi anti narkoba. Menurut BNNK Gianyar, seni pertunjukan tradisional terbukti efektif sebagai sarana edukasi karena dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ke depan, pendekatan serupa akan diperluas melalui kesenian Bondres dan berbagai bentuk seni lokal lainnya.
BNNK Gianyar Luncurkan Terobosan Edukatif
Di sektor pendidikan, BNNK meluncurkan program IKAN (Integrasi Kurikulum Anti Narkoba) sebagai terobosan edukatif. Program ini bertujuan memberikan pemahaman bahaya narkoba secara sistematis sejak usia dini, mengingat materi tersebut belum diatur secara khusus dalam kurikulum nasional.
Sepanjang tahun 2025, BNNK Gianyr mencatat sejumlah capaian positif. Klinik BNNK Gianyar berhasil meraih akreditasi paripurna, pengelolaan anggaran memperoleh predikat satuan kerja terbaik, serta 60 dari 64 desa di Kabupaten Gianyar telah mengalokasikan anggaran mandiri untuk mendukung program P4GN. Selain itu, edukasi berbasis literasi digital telah menjangkau lebih dari 32 ribu masyarakat melalui berbagai platform daring.
Menjelang akhir tahun, BNNK Gianyar juga meningkatkan kewaspadaan melalui pelaksanaan operasi cipta kondisi, termasuk pengawasan di Rutan Kelas II B Gianyar. Sudirman menekankan pentingnya sinergi antara BNN, Polri, dan TNI guna menjaga situasi keamanan tetap kondusif, khususnya menjelang perayaan malam Tahun Baru.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar Gianyar tetap bersih dan aman dari ancaman narkoba,” katanya.
Sementara itu, Perbekel Desa Saba, Ketut Redhana, menyampaikan bahwa predikat Desa Bersinar menjadi amanah besar bagi seluruh lapisan masyarakat desa. Ia menuturkan, pesan-pesan bahaya narkoba selalu diintegrasikan dalam berbagai kegiatan desa, mulai dari pertemuan warga hingga program lingkungan.
“Kami rutin berkolaborasi dengan BNNK Gianyar. Edukasi P4GN selalu disisipkan, termasuk saat kegiatan pemilahan sampah berbasis sumber,” jelasnya.



















