Banjir Landa Denpasar dan Badung, Status Waspada Cuaca Ekstrem Berlaku Hingga 18 Desember 2025

DENPASAR — Hujan deras yang mengguyur Bali sejak Sabtu (13/12/2025) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah utama, khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Hingga Selasa, 16 Desember 2025, status waspada masih diberlakukan menyusul potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan belum mereda.

Banjir ini berdampak pada kawasan permukiman padat penduduk hingga area wisata yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Situasi Terkini Banjir di Denpasar dan Badung

Berdasarkan laporan sementara, banjir merendam sedikitnya 16 titik lokasi di wilayah Bali selatan. Beberapa kawasan terdampak antara lain:

  • Jalan Dewi Sri, Legian (kawasan wisata)

  • Kerobokan

  • Padangsambian

  • Jalan Pura Demak

Genangan air dilaporkan mencapai ketinggian hingga 1 meter atau setara pinggang orang dewasa pada puncak kejadian yang terjadi pada Minggu (15/12/2025).

Korban Jiwa dan Proses Evakuasi

Peristiwa banjir ini juga menimbulkan korban jiwa. Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus banjir saat mengendarai sepeda motor di salah satu wilayah terdampak.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat melakukan evakuasi. Puluhan warga serta wisatawan asing dievakuasi dari penginapan menggunakan perahu karet, terutama di kawasan dengan genangan air tinggi. Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengonfirmasi bahwa meskipun ketinggian air sempat mencapai 1 meter di beberapa titik pada Minggu pagi (14/12/2025), kondisi mulai berangsur surut pada siang harinya

Di Kota Denpasar, tercatat 191 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir ini.

BMKG: Bibit Siklon 93S Picu Hujan Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa cuaca ekstrem di Bali dipicu oleh bibit siklon 93S yang berada di perairan selatan Indonesia.

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara. “Dampak tidak langsung 93S mengakibatkan wilayah Bali berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ujarnya. Kondisi tersebut menyebabkan:
  • Peningkatan curah hujan ekstrem

  • Potensi hujan lebat disertai angin kencang

  • Risiko banjir dan genangan di wilayah perkotaan

BMKG memprediksi kondisi cuaca ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga 18 Desember 2025.

Imbauan untuk Warga dan Wisatawan

Menyikapi situasi tersebut, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk:

  • Menghindari area rawan banjir

  • Tidak memaksakan melintas di genangan air deras

  • Selalu memantau informasi cuaca terkini

Pemerintah mengarahkan warga untuk memantau risiko bencana melalui:

  • Portal inaRISK BNPB

  • Akun resmi BPBD Provinsi Bali

Langkah kewaspadaan ini dinilai penting untuk meminimalkan risiko korban jiwa dan kerugian material di tengah cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

Bali Reforestation Festival (BRF) XVIII 2025 Perkuat Pemulihan Ekosistem Pegunungan Bali

Shares: