Hari ke-5 Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Tampilkan 110 Desain dari 11 Desainer Kenamaan Bali

DENPASAR – Gelaran Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 memasuki hari kelima, menampilkan kreativitas luar biasa dari 11 desainer kenamaan Bali. Bertempat di Gedung Ksirarnawa, Art Centre Denpasar, pada Rabu (5/11), sesi pertama DBFW kali ini memamerkan 110 desain busana yang seluruhnya menggunakan kain tenun tradisional Bali sebagai elemen utama.

Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata, menyampaikan bahwa para desainer yang tampil merupakan hasil kurasi ketat yang dilakukan oleh pihak Dekranasda. “Sebelas desainer yang tampil telah melalui seleksi ketat, antara lain harus memiliki brand sendiri dan aktif menciptakan desain dalam dua tahun terakhir. Banyak di antara mereka juga merupakan desainer binaan langsung Dekranasda Provinsi Bali,” ujarnya.

11 Desainer Bali Tampilkan Koleksi Eksklusif

Masing-masing desainer menampilkan 10 desain koleksi dengan ciri khas dan karakter yang berbeda, namun tetap menonjolkan identitas wastra Bali. Adapun deretan desainer yang ambil bagian pada sesi ini meliputi:

  1. Wastra by Dode Moneko

  2. Wastra Bali by Anggasari

  3. Kembang Sari Batik Painting by Rani Ayu

  4. Lusi Damai by Komang Lusi Damayanti

  5. Ipong Design by Wirathi

  6. Limas Butik by Yeniati

  7. BALIAGA by Cakra Manuaba

  8. BALIETNIK by Tini Paradina

  9. Arunika by Nita Susianita

  10. Gede Yudi Design by Gede Yudi

  11. Lului by Syahvethi Dewi

Wiryanata menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang fashion, melainkan juga upaya melestarikan kain tradisional Bali. “Mudah-mudahan ini menjadi semangat kita bersama untuk meningkatkan kecintaan terhadap kain tradisional Bali,” imbuhnya.

Gagasan Ibu Putri Koster untuk Lestarikan Wastra Bali

Pelaksanaan Dekranasda Bali Fashion Week 2025 tak lepas dari gagasan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ibu Putri Koster. Menurut Wiryanata, kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen Ibu Putri Koster dalam mengangkat potensi desainer lokal serta menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kain tenun Bali.

Dengan mengusung tema “Wastra Hitakara”—yang bermakna kain tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memberi manfaat dan menciptakan kesejahteraan—DBFW diharapkan menjadi simbol pemulihan kreativitas dan ekonomi di Bali pascapandemi. Selain itu, ajang ini diharapkan menjadi jembatan diplomasi budaya yang mempertemukan tradisi dan inovasi dalam dunia fashion.

Ajang Rutin untuk Promosi Wastra dan Desainer Lokal

Lebih lanjut, sesuai arahan Ketua Dekranasda Bali, kegiatan Bali Fashion Week akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi program tahunan Dekranasda Provinsi Bali. Melalui program ini, diharapkan muncul lebih banyak desainer muda berbakat yang mampu membawa fashion Bali ke panggung nasional dan internasional.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ibu Putri Koster, jajaran kepala perangkat daerah Provinsi Bali, serta sejumlah tokoh fashion dan pelaku industri kreatif Bali. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan nyata terhadap pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

Rahina Purnamaning Kelima, Bupati Satria Muspayang Karya di Lima Pura

Shares: