Mengenal Arsitektur Rumah Adat Bali yang Fungsional dan Estetik

Rumah adat Bali - tampilan luar rumah adat Bali yang asri

INSERT BALI, Denpasar – Ketika melihat rumah adat Bali, kamu mungkin menyadari bahwa dalam kompleks perumahannya, sebenarnya ada lebih dari satu bangunan. Ternyata, arsitektur rumah tradisional ini terdiri dari beberapa bangunan yang mempunyai fungsi tersendiri.

Jika kamu penasaran dengan isi komplek rumah adat Bali dan penjelasannya, yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Komponen Arsitektur Rumah Adat Bali Fungsi, dan Maknanya

Beberapa bangunan utama yang membentuk rumah adat Bali adalah:

1. Angkul-Angkul

Rumah adat Bali - ilustrasi angkul-angkul di malam hari
Ilustrasi angkul-angkul Rumah adat Bali di malam hari

Komponen pertama ini bentuknya mirip dengan candi dengan ornamen khasnya. Perannya adalah sebagai gerbang masuk ke bagian kompleks rumah tradisional ini. Area ini juga bermakna pembatas dunia dalam dan luar, serta area area penyucian diri sebelum  tamu dan pemilik memasuki kawasan rumah.

2. Aling-Aling

Rumah adat Bali aling-aling merupakan pembatas di belakang gerbang yang memisahkan area luar dan angkul-angkul serta angkul-angkul dan area beribadah.

Tidak hanya membatasi kawasan yang terlihat, area ini juga melambangkan privasi dan memberikan keamanan bagi penghuninya.

3. Bale Dauh

Rumah adat Bali - ilustrasi Bale Dauh
Ilustrasi Bale Dauh Rumah adat Bali

Kawasan ini merupakan area tidur remaja laki-laki sekaligus area menjamu tamu. Melihat fungsinya, tempat ini berperan penting dalam interaksi sosial antara keluarga maupun penduduk setempat.

4.  Bale Manten

Bale ini merupakan area yang diberikan untuk anak gadis yang belum berumah tangga atau kepala keluarga. Ini menunjukkan tingginya hormat dan proteksi bagi perempuan.

Karena itulah, para anak perempuan Bali bisa tumbuh dengan lebih nyaman serta aman selama tinggal di sini.

5. Bale Sekapat

Penduduk Bali memanfaatkan area ini untuk beristirahat dan bersantai, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan keakraban dan keharmonisan keluarga pemilik. Di sini jugalah setiap keluarga bisa mendidik anak-anaknya dengan nilai budaya dan pengetahuan.

Keunikan bangunan ini ada di bagian atap yang punya bentuk pelana dan empat tiang penyangga kokoh.

6. Bale Gede

Rumah adat Bali -tampilan Bale gede khas Bali
Tampilan Bale gede khas Bali

Daripada tempat lain di kompleks rumah adat, area ini mempunyai ruangan paling besar. Sebab, di sinilah keluarga atau penduduk setempat menyelenggarakan upacara adat, seperti potong gigi, pernikahan, dan sebagainya.

Selain itu, masyarakat juga kerap menggunakannya menjadi area diskusi atau musyawarah terkait kepentingan bersama. Dari bangunan ini terlihat bahwa nilai kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakatnya begitu kuat.

Tradisional

7. Pura Keluarga

Masing-masing keluarga Bali diwajibkan mempunyai pura keluarga, terlepas dari apa pun ukurannya. Di sinilah para keluarga melakukan sembahyang maupun  ritual agama untuk mendekatkan diri dengan Yang Mahakuasa.

Kehadirannya pun memperlihatkan betapa masyarakat Bali mengutamakan aspek spiritualitas  di kesehariannya. Pada umumnya, posisi pura ini ada di area timur laut rumah masyarakat setempat.

8. Pawarengan

Rumah adat Bali - suasana Pawarengan rumah Adat Bali
Suasana Pawarengan Rumah Adat Bali

Area ini berada di barat laut atau selatan rumah yang berguna sebagai dapur. Area ini terbagi dua, yaitu tempat memasak dan tempat penyimpanan makanan maupun perlengkapan dapur.

Di sini pulalah anggota keluarga bisa berkumpul bersama untuk bersantap sembari bercengkerama.

9. Klumpu Jineng

Di sini awalnya khusus sebagai tempat menyimpan padi, namun masyarakat mulai banyak menggunakannya sebagai tempat beristirahat atau tinggal. . Bangunan ini berbentuk rumah panggung dengan dinding luar dan atap yang dilindungi jerami kering.

Kehadiran jerami ini merupakan lambang kemakmuran dan kesuburan sekaligus bisa melindungi padi dari hama dan perubahan cuaca.

10. Lumbung

Rumah adat Bali - ilustrasi lumbung tradisional Bali
Ilustrasi lumbung tradisional Rumah Adat Bali

Di sini masyarakat Bali menggunakannya sebagai area penyimpanan bahan makanan, baik itu jagung, beras, sayur, dan lainnya. Lumbung ini mengisyaratkan mengenai kesadaran masyarakat terhadap ketahanan pangan, sehingga bisa tetap bertahan meskipun dalam keadaan sulit.

Dengan melihat semua arsitektur rumah adat Bali di atas, terlihat jika masyarakat setempat selalu mempertimbangkan fungsi dan makna filosofis di setiap bangunan. Tidak heran, banyak wisatawan yang penasaran dengan rumah adat ini. Jika memungkinkan, kamu juga bisa berkunjung selama liburan di Bali!

Shares: