Badung – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, mendorong pemanfaatan kain tenun tradisional endek Bali agar mampu bersaing dan menembus dunia modeling bertaraf internasional. Dorongan tersebut disampaikannya saat menghadiri Anniversary ke-10 YMM Model Management yang digelar di Ballroom Swiss-Belhotel, Pecatu, Badung, Selasa (23/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Putri Koster menyampaikan apresiasi terhadap karya desainer muda Bali, Yongki Perdana. Yang dinilai berhasil memadukan nilai-nilai tradisional Bali dengan desain busana modern. Perpaduan kain endek Bali dengan konsep fesyen kekinian dinilai mampu menghadirkan tampilan yang elegan, berkelas, dan relevan. Dengan perkembangan industri modeling saat ini.
Endek Bali Punya Daya Saing Global
Menurut Ibu Putri Koster, kain endek Bali tidak hanya memiliki keindahan motif dan filosofi budaya yang kuat. Tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi busana berstandar internasional. Keberhasilan desainer dalam menyesuaikan warna, desain, serta karakter usia pemakai menjadi kunci agar kain tradisional tetap diminati generasi muda dan pasar global.
“Saya bangga Bali memiliki desainer muda yang bertalenta. Karya yang dihasilkan tidak hanya modern dan elegan, tetapi juga membuka ruang bagi model-model muda berbakat. Jika terus diasah, mereka bisa menjadi mutiara Bali dan memperkenalkan karya lokal hingga tingkat nasional dan internasional,” ujar Ibu Putri Koster.
YMM Model Management Jadi Wadah Talenta Muda Bali
Melalui keberadaan YMM Model Management, Ibu Putri Koster meyakini akan lahir model-model profesional yang berkarakter kuat. Dan mampu menjadi duta kreativitas Bali di kancah nasional maupun global. Ia menilai YMM tidak hanya menjadi wadah, tetapi juga sistem pendukung bagi generasi muda Bali yang memiliki minat dan bakat di bidang modeling.
Pemberian ruang dan kesempatan bagi desainer serta model lokal dinilai sangat penting untuk membangun ekosistem industri kreatif Bali yang berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat, Bali tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat mode berbasis budaya.
Endek Bali sebagai Identitas di Dunia Fashion
Lebih lanjut, Ibu Putri Koster menegaskan bahwa penggunaan kain tenun endek Bali dalam dunia modeling merupakan bentuk pelestarian budaya. Sekaligus strategi meningkatkan nilai ekonomi produk lokal. Endek Bali diharapkan tidak hanya tampil di panggung daerah, tetapi juga menjadi identitas fesyen Bali di panggung internasional.
Peringatan 10th Anniversary YMM Model Management mengusung tema “Eternity” atau keabadian. Yang merepresentasikan harapan agar karya berbahan kain tenun endek Bali dapat terus lestari dan menjadi pilihan utama dalam industri modeling nasional hingga internasional.
Sementara itu, desainer sekaligus pemilik YMM Model Management, Yongki Perdana, diharapkan terus berkontribusi dalam pengembangan desain busana berbahan kain tenun endek Bali. Serta membuka peluang yang lebih luas bagi desainer dan model muda Bali untuk tampil dan bersaing di tingkat dunia.
Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Resmi Dimulai, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih



















