Desak Made Rita Kusuma Raih Emas IFSC World Cup Krakow 2025, Indonesia Dominasi Nomor Speed Panjat Tebing

Krakow, Polandia – Atlet panjat tebing kebanggaan Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Dalam final IFSC Climbing World Cup seri Krakow 2025, Desak sukses merebut medali emas di kategori speed putri, setelah mengalahkan atlet unggulan Amerika Serikat, Emma Hunt, dengan catatan waktu 6,27 detik pada Minggu (6/7).

Kemenangan ini menjadi kebangkitan Desak setelah hanya finis di peringkat kelima pada dua seri sebelumnya, yakni di Wujiang dan Bali. Di Krakow, penampilan Desak begitu solid dan cepat sejak babak awal hingga final.

Emma Hunt yang menjadi rival terberatnya di partai puncak, mengalami kesalahan start yang cukup krusial. Ia akhirnya menyelesaikan dengan waktu 7,56 detik, harus puas dengan medali perak.

Desak Made Kembali Buktikan Statusnya sebagai Atlet Elite Dunia

Prestasi ini semakin melengkapi deretan pencapaian Desak di arena internasional. Sebelumnya, Desak telah merebut medali emas Asian Games 2022 (yang digelar tahun 2023) dan juga menjadi juara dunia panjat tebing 2023. Atlet asal Indonesia ini saat ini termasuk dalam jajaran atlet elite dunia di nomor speed.

Dominasi Indonesia di Speed Putra: Raharjati Nursamsa Juara, Katibin Raih Perak

Tak hanya di sektor putri, Indonesia juga mendominasi kategori speed putra. Dalam laga final yang mempertemukan dua atlet Indonesia, Raharjati Nursamsa tampil gemilang dan mengamankan medali emas dengan catatan waktu 4,73 detik.

Ia unggul atas Kiromal Katibin yang sayangnya mengalami fall saat pertandingan final berlangsung. Sementara itu, perunggu diraih atlet Jepang, Ryo Omasa, yang mengalahkan Zach Hammer (Amerika Serikat) di small final dengan waktu 5,48 detik.

Indonesia Konsisten di IFSC World Cup: Tiga Medali Sekaligus

Keberhasilan tiga atlet Indonesia membawa pulang medali di seri Krakow ini menjadi bukti konsistensi pembinaan dan kekuatan tim nasional panjat tebing, khususnya di nomor speed.

Sekretaris Umum PP FPTI, Pristiawan Buntoro, menyampaikan rasa bangga atas hasil ini. Ia menyebut bahwa kesuksesan ini merupakan hasil kerja keras tim secara kolektif, mulai dari atlet, pelatih, hingga dukungan penuh dari federasi dan masyarakat.

“Selamat untuk para juara dan tim Indonesia!” ujar Pristiawan dalam keterangannya, Minggu (6/7).

Sementara itu, Raharjati Nursamsa, atau yang akrab disapa Hujrang, mengaku bersyukur bisa kembali meraih emas.

“Saya senang, akhirnya bisa dapat emas lagi setelah terakhir kali dua tahun lalu. Saya hanya berusaha memanjat secepat mungkin dan tanpa tekanan,” ungkapnya.

Tentang IFSC Climbing World Cup

IFSC Climbing World Cup adalah ajang turnamen panjat tebing internasional yang diselenggarakan oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC). Turnamen ini digelar di 14 kota berbeda di seluruh dunia dan mempertandingkan tiga nomor utama: speed, lead, dan bouldering. Tidak semua kota menyelenggarakan semua kategori, dan Krakow 2025 hanya mempertandingkan nomor speed.

DPRD Bali Apresiasi Penertiban Bangunan di Pantai Bingin dan Step Up: Wujud Penegakan Perda dan Penataan Pariwisata Berkelanjutan

Shares: