Wujudkan Budidaya Padi Organik di Pedesaan
DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menyambut dan memberikan apresiasi yang tinggi. Atas Peluncuran Yunnan Hand in Hand Program Proyek Percontohan Kerjasama Budidaya Padi Organik dan Agroekowisata Pedesaan di Provinsi Bali sebagai upaya untuk mewujudkan sistem pertanian organik sekaligus pengembangan agroekowisata di Provinsi Bali.
Apresiasi ini disampaikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster yang dalam sambutannya diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Permukiman dan Sarana Prasarana Wilayah, Tjokorda Bagus Pemayun pada, Jumat (16/5) di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali.
Gubernur Bali dalam sambutannya juga menyampaikan hubungan persahabatan antara Bali dan Yunnan telah terjalin sejak tahun 2003. Dalam Pembentukan Kerjasama Provinsi Bersaudara dibidang ekonomi, perdagangan, pariwisata, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, olahraga, dan kesehatan. “Dalam perjalanannya, kedua provinsi ini menjadi erat demi kemajuan masyarakat. Hal ini ditandai dengan upaya mewujudkan Proyek Percontohan Kerja Sama Budidaya Padi Organik dan Agroekowisata. Yang dilandasi Yunnan Hand in Hand Program,” jelas Staf Ahli Gubernur Bali, Tjok Pemayun seraya mengatakan kedatangan delegasi dari Provinsi Yunnan ke Bali kami sambut baik dalam semangat persahabatan.
Dorong Pertanian Berkelanjutan
Koster mengatakan, bahwa proyek ini tidak hanya mendorong pertanian berkelanjutan melalui budidaya padi organik. akan tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan dalam agroekowisata yang ramah lingkungan dan memberdayakan masyarakat serta mengembangkan Desa – desa wisata di Bali. Melalui pengembangan agroekowisata juga akan mampu meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Lalu, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkenalkan kearifan lokal Bali beserta kekayaan alam Bali kepada dunia.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan pertanian organik. Dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida, Gubernur Koster menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah memiliki kebijakan Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik.
Sehingga adanya Perda Sistem Pertanian Organik, Bali kedepannya diharapkan menjadi pulau organik. Dengan peluncuran budidaya padi organik serta agrowisata pedesaan di Provinsi Bali tentu menjadi momentum untuk merealisasikan pertanian yang ramah lingkungan guna tercapainya pembangunan ekonomi dan agroekowisata yang berkelanjutan di Provinsi Bali.
Bantu Petani Padi Lokal
Sementara Sekretaris Komite Provinsi Yunnan H.E. Wang Ning dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya bisa berkumpul di Bali meluncurkan proyek padi organik perdesaan. Proyek ini adalah wujud nyata untuk melaksanakan pembangunan secara global yang digagas Presiden China, Xi Jinping pada tahun 2024 yang ditandai dengan peluncuran proyek padi organik di Kabupaten Tabanan.
Disebutkan H.E. Wang Ning, bahwa pelaksanaan proyek ini tidak hanya membantu petani lokal untuk meningkatkan pendapatan mereka. Tetapi ini contoh nyata kerjasama antar kedua Provinsi yaitu Yunnan dan Bali. “Kami juga akan lebih teliti lagi dalam membantu daerah setempat. Khususnya membantu sumber daya ekologi, menciptakan lapangan kerja baru, hingga memberikan pengalaman bertani. Agar terwujudnya peningkatan pendapatan petani di pedesaan sekaligus terwujudnya pariwisata pedesaan.
“Saya berharap proyek ini akan sukses, dan membuahkan hasil,” ungkapnya.
The Asianpost Research: Kinerja Gubernur Koster Terbaik Pulihkan Ekonomi Bali Pasca Pandemi