Gubernur Koster Tinjau Progres Shortcut Singaraja–Denpasar, Titik 9-10 Segera Dikerjakan Mulai Oktober 2025

SINGARAJA – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mempercepat pembangunan shortcut Singaraja–Mengwitani (Denpasar via Bedugul). Dalam peninjauan langsung ke Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Sabtu (27/9/2025), Gubernur Koster menekankan bahwa titik 9–10 akan segera mulai dikerjakan pada Oktober 2025.

“Pembangunan shortcut ini bukan sekadar memangkas jarak, tapi membuka jalan bagi perubahan besar di Bali Utara,” ujar Koster.

Titik 9–10 Siap Dibangun, Titik 11–12 Menyusul 2028

Pembangunan shortcut Singaraja–Denpasar telah berlangsung sejak 2016 dan kini memasuki fase lanjutan. Setelah menyelesaikan titik 3 hingga 8 pada 2023, pemerintah kini fokus pada titik 9 dan 10 yang telah memasuki tahap tender multiyears 2025–2026.

“Tahun 2028, kita lanjutkan titik 11–12 hingga tembus ke Bangkiang–Sidem. Jalur ini akan benar-benar tuntas,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran ini.

Pemerintah pusat melalui APBN telah mengalokasikan dana sebesar Rp 773 miliar untuk pembangunan fisik titik 9–10. Sementara itu, anggaran pembebasan lahan yang diperkirakan mencapai Rp 309 miliar akan dibiayai bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Menteri PUPR sudah menyetujui proyek ini. Sekarang tinggal mengawal pelaksanaan agar tepat waktu,” tegas Koster.

Perjalanan Lebih Cepat dan Nyaman, Tikungan Berkurang Drastis

Dengan selesainya beberapa segmen shortcut, jumlah tikungan pada jalur lama Bedugul–Gitgit yang sebelumnya mencapai sekitar 50 tikungan, kini berkurang menjadi hanya 9 titik tikungan.

Dampaknya sangat signifikan:

  • Waktu tempuh Denpasar–Singaraja dipangkas dari 2–2,5 jam menjadi sekitar 1,5 jam

  • Kelandaian jalan berkurang drastis, membuat perjalanan lebih aman dan nyaman

  • Tetap menyuguhkan panorama Danau Beratan dan hutan tropis Bedugul yang indah

“Kalau shortcut Singaraja-Denpasar ini selesai total, mungkin banyak warga Singaraja tidak perlu lagi kos di Denpasar. Biaya hidup jadi lebih ringan,” tambah Koster.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan UMKM Bali Utara

Gubernur Koster juga menegaskan bahwa shortcut ini bukan hanya soal infrastruktur, melainkan bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi Bali Utara.

Desa-desa di sepanjang jalur baru diyakini memiliki potensi untuk tumbuh sebagai:

  • Destinasi wisata alternatif

  • Pusat kuliner lokal

  • Sentra UMKM dan kerajinan rakyat

“Jalur ini akan membuka peluang ekonomi baru, menciptakan pusat pertumbuhan baru yang berkeadilan,” tegasnya.

Siapkan Transportasi Publik Ramah Lingkungan

Ke depan, Pemprov Bali juga tengah merancang sistem transportasi publik Singaraja–Denpasar, termasuk opsi shuttle bus dan kendaraan listrik. Program ini tengah difinalisasi melalui Perusahaan Daerah (Perusda).

“Transportasi publik ini akan mendukung mobilitas masyarakat dan menjadi solusi jangka panjang yang ramah lingkungan,” ujar Koster.

Gubernur Koster Tinjau Pembangunan Turyapada Tower Tahap II: Ikon Wisata Baru Bali Utara Siap Beroperasi 2026

Shares: