KUTA, BALI – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan lapangan ke Pantai Kuta pada 13 Oktober 2025 untuk meninjau langsung proyek pembangunan pemecah ombak (breakwater). Proyek ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi abrasi parah yang telah mengancam garis pantai di salah satu destinasi wisata utama Bali.
Abrasi Ancam Keberlanjutan Kawasan Wisata Pantai Kuta
Dalam kunjungannya, AHY pemecah ombak menjadi sorotan utama. Karena abrasi yang terjadi di kawasan Kuta-Seminyak telah menyebabkan penyusutan garis pantai hingga 15–20 meter sejak 1980-an. Hal ini berdampak serius terhadap kawasan pariwisata, hotel, restoran, serta ruang publik yang menjadi ikon Bali di mata dunia.
“Kita tidak bisa membiarkan abrasi terus terjadi tanpa solusi konkret. Pantai Kuta adalah aset nasional yang harus dilindungi,” ujar AHY di sela peninjauan proyek.
Pembangunan 5 Unit Breakwater: Solusi Redam Gelombang Laut
Proyek breakwater Pantai Kuta mencakup pembangunan lima unit pemecah ombak yang dirancang untuk memecah energi gelombang laut dan mengurangi kekuatan abrasi sebelum mencapai garis pantai. Dengan anggaran mencapai Rp 260 miliar, proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2026.
“Breakwater ini akan meminimalkan kerusakan pantai, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi mendatang,” tegas AHY.
Infrastruktur Hijau Jadi Pendekatan Pendukung
Menariknya, AHY juga menekankan pentingnya pendekatan infrastruktur hijau sebagai pendamping infrastruktur keras. Selain breakwater berbahan beton, pemerintah juga mendorong penanaman mangrove di sekitar kawasan pantai sebagai peredam ombak alami dan pelindung ekosistem pesisir.
“Infrastruktur hijau seperti mangrove bukan hanya mempercantik, tapi juga menyelamatkan,” jelas AHY.
Proyek Strategis Nasional Lain: Giant Sea Wall Pantura
Tak hanya di Bali, AHY juga menyampaikan rencana besar pemerintah untuk membangun tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di pantai utara Jawa. Proyek ini ditujukan untuk mengatasi banjir rob yang kian parah akibat kenaikan permukaan laut. Serta memberikan perlindungan jangka panjang bagi masyarakat pesisir dari dampak krisis iklim.
Perlindungan Pesisir: Antara Ekonomi dan Ekologi
Proyek pemecah ombak Pantai Kuta bukan hanya proyek fisik, tapi juga bagian dari strategi besar pemerintah. Dalam melindungi kawasan pariwisata sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Dengan sinergi antara teknologi infrastruktur dan pendekatan ekologi, Bali diharapkan tetap menjadi destinasi unggulan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.